Friday, July 2, 2010

Warga Keluhkan Pelayanan PDAM


politiksaman.com-Lahat (02/07), Janji-janji Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat khususnya dalam hal pelayanan public kembali di kritisi dan di pertanyakan di tengah masyarakat. Bahkan saat ini terkesan hanya isapan jempol belaka saja.

Kini keluhan datang dari kalangan warga Gunung Gajah, khususnya di Rw.03 dan sekitarnya. Adapun masalah yang di keluhkan masyarakat adalah buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), khususnya masalah pendistribusian air ke rumah-rumah warga.

“Masuk musim kemarau seperti sekarang ini, kebutuhan akan air bersih sangat mutlak pak. Sejauh ini sebagian besar masyarakat Gunung Gajah masih mengandalkan pelayanan PDAM, tapi, akhir-akhir ini kondisinya di lapangan sangat memprihatinkan,” ungkap Wiwin (30), salah seorang warga yang ditemui kemarin (29/06).

Di katakana Wiwin, sudah sejak sebulan belakangan ini, pelayanan PDAm Lahat, khususnya dalam hal pelayanan pendistribusian air bersih ke rumah-rumah sangat jelek. Semula, di janjikan bahwa layanan air PDAM ke rumah warga akan di lakukan 2 hari sekali, dan nyala selama sekitar 2 jam. Akan tetapi, fakta di lapangan menyebutkan hal yang sangat berkebalikannya.

“2 Hari sekali itu tidak pasti nyalanyo. Apolagi di tambah parah dengan waktu air mengalir, itu berlangsung selama ½ jam saja, dan bahkan terkadang untuk mengisi 1 gentong ukuran sedang saja sudah tak bias,” papar Wiwin menambahkan.

Senada, Sujadi (40) warga yang lain juga mengemukakan hal yang nyaris sama. Dimana di katakannya, PDAM Lahat seharusnya malu, karena dirinya dan juga warga-warga yang ada di seputar kawasan Gunung Gajah ini tetap membayar iuran per-bulannya. Malahan, jika mereka telat membayar sedikit saja, maka pihak PDAM dengan seenaknya menetapkan sejumlah denda, hingga tindakan lainnya, yaitu sampai pemutusan sekalipun.

“Kami ini bayar terus iurannyo, kareno kami memang butuh PDAM. Tapi tolong jugo PDAM biso sadar diri, khususnya dalam hal memberikan layanan yang baik ke masyarakat di lapangan,” ungkap Sujadi.

Sementara, Sujadi juga kemudian mempertanyakan sekaligus menagih janji kepada pihak Pemkab Lahat, dimana sebelumnya menjanjikan akan segera memperbaiki fasilitas dan pelayanan PDAM sendiri, hingga sampai rencana swastanisasi PDAM. Namun, fakta di lapangan hingga saat ini belum juga terealisasi di lapangan, dan warga tetap merasa di rugikan.

“Kami sama sekali idak keberatan kalo memang PDAM nak di swastanisasikan, asalkan pelayanannya jauh lebih baik, berikut jugo mutu produk air yang ada jugo bisa lebih baik,” pungkasnya.

Sementara terpisah, Kepala PDAM Lahat, Ir Kms Syamsul Komar, di dampingi oleh Kepala teknik, Hermansyah, melalui salah seorang staf teknik, Suwarno saat di konfrimasikan mengatakan bahwa untuk daerah Gunung Gajah sebenarnya sama sekali tidak ada masalah, alias semuanya lancer-lancar saja. Namun, jika kondisi di lapangan menunjukkan hal yang berbeda, pihaknya mengaku masih belum mengetahuinya secara pasti.

“Gunung Gajah sejauh ini baik-baik saja, tidak ada masalah. Semua sesuai rencana kerja yang ada, dan kami sejauh ini belum dapat laporan, apalagi instruksi lebih lanjut mengenai masalah ini,” ungkap Suwarno.

Dikatakan Suwarno, memang saat ini pihaknya (PDAM.red) masih mengalami banyak masalah di sana-sininya. Mulai dari debit sir sungai yang sangat kecil, pompa intake yang sudah mulai uzur, serta pada proses penampungan yang relative tidak maksimal, dan juga masalah pipa-pipa pendistribusian lainnya, membuat terkadang pelayanan PDAM belum bias maksimal.

“Semuanya sebenarnya sudah kami laporkan ke Pemkab Lahat, hanya saja untuk tahap dan tindakan lebih lanjutnya, saya tidak berani komentar,” Tuturnya.

Di singgung masalah swastanisasi PDAM, suwarno juga mengelak untuk berpendapat. Karena menurutnya, sampai saat ini dari pihak pimpinan belum ada sama sekali pembahasan masalah ini, apalagi mengenai perwujudannya di lapangan.

“Swastanisasi saya tidak bias komentar, karena atasan yang lebih punya hak bicara. Namun, untuk realisasinya sejauh ini masih belum ada kepastiannya. Akan tetapi kita akan tetap berusaha lebih maksimal lagi kedepannya agar keluhan dari masyarakat tidak kembali terjadi.” Ungkap Suwarno kemarin. (firdaus*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago