Wednesday, June 23, 2010

Ratusan Ton Ikan Mendadak Mati


politiksaman.com-Musi Rawas (23/06), Ratusan ton ikan jenis nila milik warga Desa Tanah Priuk Kecamatan Muara Beliti mati mendadak. Akibatnya kejadian ini, para pemilik kolam air deras menderita kerugian mencapai milyaran rupiah.

Belum diketahui secara pasti penyebab utama kematian ikan tersebut, namun para pemilik kolam menduga ada orang yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja telah menaburkan racun jenis tertentu di aliran air yang melalui kolam mereka.

“Saya tahu kejadian ini dari salah satu pegawai kolam yang menelpon sekitar pukul 00.30 WIB tadi malam (23/6). Mereka memberitahu jika ikan-ikan di kolam tanpa sebab telah mengelepar dan mengapung,”ungkap H Usman Saleh, 67, warga Desa Tanah Priuk kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas.

Tanpa menunggu lama, dia langsung menuju ke lokasi untuk mengetahui apa yang terjadi. Sesampainya disana, dirinya melihat ikan nila siap panen yang berada di 21 kolam dan 5 kolam induk ikan mas sudah banyak yang mati.

“Kejadian seperti ini belum pernah terjadi, kami menduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan menaburkan racun di pintu air yang berada tidak jauh dari kolam,”jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, dirinya menderita kerugian sekitar Rp 1,4 Miliar, lantaran 75 ton ikan nila siap panen dan 10 ton inbuk ikan mas miliknya tidak bisa diselamatkan lagi.

Namun dia menolak jika kejadian ini ada kaitannya dengan persaingan bisnis antar petambak ikan lainnya.

“Setahu saya selama ini persaingan bisni tidak ada, begitupula hubungan dengan para karyawan semuanya baik-baik saja. Untuk itu kami sami sangat berharap aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan dan mengungkap apa motif dibalik peristiwa ini serta menangkap pelakunya,”harapnya.

Kejadian serupa juga menimpa kolam air deras milik Abu heri, 56, warga yang sama. Di kolam miliknya, sebanyak 25 ton ikan nila siap panen dan 5 ton induk ikan yang berada di 8 kolam miliknya. Begitu pula dengan kolam milik Marlin sebanyak 60 ton, dan Yuzakir 5 ton.

“Yang pasti, hampir seluruh kolam ikan yang dilaui air dari aliran irigasi ini semuanya terkena dampaknya. Kalau dugaan saya, racun tersebut di sebar di pintu air tak jauh dari kolam milik pak Usman Saleh, karena kolam yang berada sebelunya tidak terkena dampaknya, begitupula kolam yang ada di aliran irigasi lainnya,”beber Abu Heri.

Sebenarnya kerugian bisa di minimalisir, andai saja kejadian tersebut diketahui lebih awal dengan menutup langsung aliran air yang melewati kolam dan menaburkan garam untuk menetralisir racun yang telah tercampur dengan air.

Kapolsek Muara Beliti, AKP Suwarna yang ditemui di tempat kejadian mengungkapkan, untuk sementara pihaknya belum mengetahui secara pasti apa penyebab utama kejadian tersebut karena pihaknya akan membawa sampel air dan ikan yang mati tersebut ke laboratorium forensik terlebih dahylu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

“Dari sana baru diketahui apa penyebabnya, apakah memang diracun atau bagaimana. Kita juga akan meminta keterangan dari para pemilik kolam, apakah ini ada kaitannya dengan persaingan bisnis atau tidak,” jelasnya.

Sementara itu dari pantauan dilapangan, ratusan warga berebutan mengambil ikan yang mati tersebut sebelum dibuang oleh pemiliknya ke TPA terdekat. Mereka mengaku tidak khawatir untuk mengkonsumsi ikan tersebut meskipun tahu jika ikan-ikan tersebut kemungkinan besar mati akibat di racun. (polsaman2)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago