politiksaman.com-Lubuklinggau (24/06), Akibat kejadian matinya ikan mendadak ratusan ton kemarin disejumlah kolam ikan deras, petani ikan yang terkena bencana ini mengalami kerugian yang cukup besar dan dikhawatirkan akan mempengaruhi iklim pertumbuhan ekonomi disektor ini.
Kerugian materil total dari sejumlah petambak atau petani ikan di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang terjadi Rabu dini hari (23/6) kemarin mencapai Rp 2,8 miliar.
"Kerugian yang di alami petambak mencapai Rp2,893 miliar, dengan asumsi harga ikan perkillogramnya Rp16.000 dikalikan dengan ikan yang mati terdiri 152,5 ton ikan nila, ditambah 15 ton indukan ikan mas serta bibit ikan sebanyak 300 kg," kata Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Lubuklinggau, Dayat Hidayat, Kamis.
Sejauh ini pihaknya belum mengetahui penyebab kematian ikan milik pengusaha kolam tersebut, namun yang jelas hal itu bukan karena penyakit.
Kejadian yang kedua kalinya itu kata dia, sudah ditangani oleh pihak kepolisian daerah itu serta tim gabungan yang dibentuk oleh Pemkot Lubuklinggau bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Musi Rawas.
Dari pemeriksaan petugas di lapangan untuk sementara di simpulkan sementara waktu disebabkan oleh pestisida yang ditaburkan di saluran irigasi induk di sekitar kolam petambak.
Untuk menghindari kejadian serupa pihaknya mengimbau kalangan pengusaha kolam air deras yang ada di daerah itu ke depannya menyiapkan stok garam yang berguna untuk meminimalisir racun di air.
Matinya ikan jenis nila dan emas milik enam pengusaha kolam air deras yang ada di Kelurahan Eka Marga, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, Rabu (23/6) sekitar pukul 01.30 WIB kata dia, hingga saat ini tidak mempengaruhi produktifitas dan harga pasaran ikan di daerah itu.
Dimana di daerah itu saat ini terdapat 121 unit kolam air deras dengan produksi pertahunnya 3.560,613 ton. Sedangkan ikan yang mati sebanyak 167,8 ton.(edo*)
0 komentar:
Post a Comment