politiksaman.com-Musi Rawas (30/04), Untuk meningkatkan kinerja para penyuluh lapangan program keluarga berencana (KB) di desa, Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti berjanji akan menaikkan tunjangan insentif.
“Diharapkan dengan kenaikan ini, kegiiatan sosialiasi program KB memperoleh hasil yang maksimal.,” harapnya.
Apalagi lanjut dia, dana insentif yang diterima para penyuluh setiap bulannya masih tergolong kecil. Padahal mereka merupakan ujung tombak dan tugas yang diemban cukup besar karena harus menjangkau warga dari rumah ke rumah di berbagai pelosok daerah agar memperoleh hasil yang maksimal.
“Saya dapat laporan jika insentif penyuluh di tingkat desa hanya Rp 10 ribu, untuk itu akan saya tingkatkan paling tidak 5 kali lipat dari yang sekarang mereka terima, sebegai penghargaan atas kerja keras mereka,” janjinya.
Selain menambah insentif, Ridwan juga berjanji akan menambah jumlah penyuluh yang saat ini baru berjumlah sekitar 40 orang. Padahal idealnya 1 penyuluh menangani 3 desa, sehingga dibutuhkan sekitar 50 orang untuk 277 desa di 21 kecamatan.
“Jika setidaknya sudah ada sekitar 90 orang penyuluh, maka saya yakin program KB untuk mendukung program revitalisasi kependudukan yang sedang dicanangkan pemerintah pusat,” ungkapnya.
Hal lain yang perlu ditingkatkan yakni kemampuan SDM para penyiluh, karena semakin hari alat-alat yang digunakan dalam program KB semakin canggih, bila tidak diimbangi dengan kemampuan yang mumpuni, maka dipastikan KAbupaten Musi rawas akan ketinggalan dari kabupaten/kota lainnya di Propinsi Sumsel khususnya dan Indonesia umumnya.
“Untuk itu saya meminta kepada Badan KB agar mengikutsertakan para penyuluh dalam setiap kegiatan seperti pelatihan, work shop dan lainnya,” ujarnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas, Jermain merngungkapkan, berdasrkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program KB nasional di Kabupaten Musi Rawas, di bidang keluarga berencana pencapaian KB baru telah mencapai 25.579 peserta atau 115,20%, sementara untuk peserta KB aktif dan telah dibina sebanyak 85.215 peserta atau 78,30% dari jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 108.838 orang.
"Sementara dalam rangka perbaikan ekonomi keluarga di bidang keluarga sejahtera, hingga Desember 2009 kita telah membentuk 311 kelompok UPPKS dengan jumlah anggota 12.937 keluarga dan 15 kelompok baru diantaranya telah mendapatkan bantuan dana bergulir," ungkapnya.
Sedangkan untuk pembinaan ketahanan keluarga, Badan KB telah membentuk kelompok tribina yang terdiri dari bina keluarga balita (BKB) 208 kelompok, bina keluarga remaja (BKR) 231 kelompok dan bina keluarga lansia (BKL) sebanyak 134 kelompok. (edo*)
0 komentar:
Post a Comment