politiksaman.com-Musi Rawas (15/01),Silampari Corruption Watch (SCW) melaporkan indikasi dan dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara atas pelaksanaan proyek APBD 2006-2008 Kabupaten Musi Rawas ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (13/1) yang lalu.
Koordinator SCW, Arjuna Jipri, menyampaikan langsung dua dokumen pendukung terkait kasus tersebut ke Bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK. Pengaduan ini dicatat KPK dengan nomor pengaduan No.2010-01-000220, diterima Imam Turmudhi dari Bagian Dumas KPK.
“Dokumen yang diserahkan ke KPK disebutkan, berdasarkan hasil invstigasi SCW, di Kabupaten Musi Rawas ditemukan dugaan korupsi yang totalnya sebesar Rp45,8 miliar,” katanya saat dihubungi
Arjuna menambahakan, SCW menduga ada penyimpangan dalam sejumlah proyek, antara lain pembukaan dan peningkatan jalan ibukota Kabupaten-Kecamatan Muara Beliti, dengan dugaan kerugian negara Rp4,93 miliar. Selain itu, proyek pembukaan dan peningkatan jalan dan jembatan ibukota kabupaten-terminal peti kemas-Durian Remuk, Kecamatan Muara Beliti, dengan dugaan kerugian negara Rp10,12 miliar. Juga proyek pembukaan dan peningkatan jalan dan jembatan Ibukota Kabupaten-Kampung Bali-Bumi Agung, Kecamatan Muara Beliti, dengan dugaan kerugian negara Rp21,44 miliar.
Dua proyek sejenis juga disebutkan di dokumen itu, yang nilai kerugian negara diduga mencapai Rp7,65 miliar dan Rp1,7 miliar di Kecamatan Rawas Ilir dan Muara Lakitan.
"Kami mendesak agar KPK melakukan upaya penyelidikan dalam kasus dugaan korupsi ini agar kerugian negara dapat dikembalikan, dan siapa yang bersalah menikamati dana tersebut dapat disanksi sesuai atuaran yang berlaku" ujar Arjuna Jipri
SCW berharap KPK dapat segera mengkros cek dan memproses laporan yang mereka sampaikan serta berharap KPK untuk serius mengusut permasalahan ini karena merugikan uang negara dan masyarakat Musi Rawas. Selama ini pembangunan yang ada hanya kuantitas saja dan tidak mempertimbakan kualitas. Indikasi ini terlihat banyakanya pembangunan yang ada di kabupaten Musi Rawas dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ada, sehingga belum waktunya proyek yang dibangun sudah rusak parah.
Sementara itu kepala dinas PU Bina Marga, Krisdanarto, saat di sambangi di kantornya di komplek perkantoran angropolitan centre kecamatan Muara Beliti tidak dapat di temui dengan alasan sibuk.
”Bapak tidak dapat di temui karena sedang sibuk dan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,”ujar Mansyur ajudan kepala dinas PU Bina marga.
edo
fik
0 komentar:
Post a Comment