Monday, September 6, 2010

PT BAU Tidak Terima Lowongan Untuk Pribumi


*Warga Di Tiga Desa Pertanyakan Komitmen Perusahaan*

Lahat- Siapa bilang kalau setiap perusahan Batubara yang ada di Kabupaten Lahat, mengutamakan pekerja-pekerja asli pribumi, ternyata isu itu hanya isapan jempol belaka saja. Hal ini, terbukti dan dirasakan oleh warga tiga Desa Negeri Agung, Tanjung Baru dan Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, dimana, untuk saat ini Pihak Perusahaan PT Bara Alam Utama (BAU), belum siap terima lowongan bagi karyawan khususnya penduduk asli pribumi.

Ini diungkapkan langsung oleh Kepala Tekhnik Tambang (KTT) PT BAU Andri Budi Wangsa Senin (6/9), menuturkan bahwa PT BAU belum bisa mengabulkan permintaan warga disebabkan belum dibutuhkannya pekerja di pertambangan itu.

“Kita tidak bisa menentukan kapan mereka akan kita pekerjakan di perusahaan ini. Karena kita memang tidak membutuhkan karyawan, baik yang skil maupun yang non skill.” Kata Andre ketika dibincangi oleh wartawan kemarin.

Namun Andre berjanji, PT BAU akan mengutamakan warga tiga desa itu jika nantinya PT BAU membutuhkan tenaga kerja dengan menghubungi kepala desa setempat.

“Kita belum pastikan, kapan perusahaan akan menerima bagi pekerja baru. Namun jika kita membutuhkan nanti, kita akan memberitahukannya kepada masing-masing Kepala Desa mereka.” Tambah Andre dengan lugas.

“Yang jelas untuk saat ini hingga atau tahuhn 2010 ini, perusahaan belum membutuhkan pekerja. Kecuali jika nantinya ada kontraktor baru yang masuk, tentunya kita membutuhkan pekerja,” tambahnya.

Sementara salah satu perwakilan warga dari tiga desa itu mengatakan segera mengumpulkan masyarakat untuk menuntut dan meminta pihak perusahaan agar menerma mereka menjadi pekerja di PT BAU itu.

“Bagaimanapun caranya kami harus bekerja disana, itu tanah dan kelahiran kami,” Imbuhnya.

Menurutnya, masyarakat sebelumnya sudah menduga kemungkinan ditolaknya aspirasi mereka. Namun sebelum mengambil tindakan lebih jauh, mereka mengaku perlu melakukan aksi dengan para petinggi PT BAU.

“Ini memang sudah diprediksi sebelumnya. Namun dengan adanya penolakan ini, kami lebih leluasa lagi untuk bertindak, sesuai dengan komitmen pihak perusahaan.” Ungkap dia. (firdaus*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 years ago