politiksaman.com-Musi Rawas (23/09),Desa Sukakarya, kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, sejak 10 tahun belakangan memanfaatkan sumber air bukit Cogong untuk pemenuhan air bersih desa.
"Pertama kali sarana air bersih ini dibuat oleh bapak saya, dengan menggunakan bambu dilobangi yang diambil dari atas bukit Cogong. Sejak lima tahun belakangan sistem pendistribusiannya sudah menggunakan pipa paralon dan di salurkan kerumah 500 pelanggan," kata pengelola sarana air bersih Bukit Cogong, Suwarno, Kamis.
Sumber mata air perbukitan ini kata dia, menjadi satu-satunya pemenuhan kebutuhan air bersih. Kalau pun ada yang menggunakan air bersih dari sumur namun jumlahnya sedikit, karena rata-rata kedalaman sumur di daerah ini mencapai 20 meter baru ada airnya.
Pelanggan air PAM ini dalam setiap bulannya di kenakan biaya sebesar Rp5.000, untuk membiayai operasional dan penggajian petugas pengelola serta untuk kas desa.
Sementara itu menurut keterangan ketua RT 01 Desa Sukakarya, Suwarjiyo Bukit Cogong yang terletak di kawasan hutan lindung tersebut selain di jadikan sarana wisata alam Kabupaten Musi Rawas juga menjadi sumber perekonomian masyarakat setempat.
Warga daerah ini dulunya berprofesi sebagai perajin batu lemper, namun sejak sering ditangkap polisi kehutanan karena dapat mengakibatkan longsor dan merusak lingkungan sebagian warga beralih profesi sebagai pedagang makanan maupun menjadi pengelola air bersih dan kawasan wisata alam Bukit Cogong.
Sumber air asli perbukitan Desa Sukakarya sudah sering diteliti pengusaha pengolahan air bersih, tetapi masyarakat setempat menolaknya karena takut nantinya mereka tidak dapat lagi memanfaatkannya untuk berbagai keperluan.
Untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sehingga tidak mengganggu sumber mata air, masyarakat daerah ini setiap saat melakukan penjagaan dari perambahan hutan dan memelihara lingkungan agar debit airnya tidak berkurang. (polsaman)
0 komentar:
Post a Comment