politiksaman.com-Lubuklinggau (05/08), Petani kolam air deras Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang kemarin ikan mereka mati dengan dugaan karena terkena potasium jenis racun ikan merasa kecewa terhadap kinerja Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan).
Hal ini diutarakan oleh beberapa petani yang kolamnya menjadi sasaran racun tersebut, diantaranya Andri Novanto. Menurut pemilik kolam ikan ini,kejadian ini merupakan bentuk dari buruknya kinerja dari Disnakan yang di kepalai Subandio Amin. Semesti pemkot atau Disnakan belajar dengan dua kasus sama sebelumnya, yang terakhir pada bulan juni lalu yang menelan ratusan ton ikan mati mendadak.
" Disnakan tak pernah serius mengurusi permasalahan petani kolam ikan air deras, bayangkan saja permasalahan bulan 6 lalu saja yang menelan ratusan ton ikan mati belum selesai masalahnya, sekarang kita kena lagi. jadi ini insiden buruk bagi kami petani kolam ikan deras dalam tahun ini, " Ujar Andri.
Selain itu menurutnya, lemahnya sistem koordinasi dalam tubuh Disnakan dan pejabat setempat seperti Lurah dan kecamatan membaut permasalahan ini semakin parah, selain belum adanya solusi terkait kejadian ini, pihak Disnakan terkesan kucing-kucingan.
" Kemarin kita mencoba mengabarkan hal ini kepada Camat Lubuklinggau Selatan II, beliau tidak ditempat dan staff lainnya saat dikabarkan hal ini terkejut karena baru mendengarkan kejadian tersebut dari saya pak padahal kejadian tersebut sekitar pukul 04.00 Wib, kecamatan baru tahu kejadiannya pukul 12.00 siang. Dan hingga saat ini kita belum jelas, apa yang mesti dilakukan," tambahnya.
Masih menurutnya, karena kejadian ini ikan miliknya yang telah siap panen yang dipasar biasanya di hargai Rp. 15.000/kilonya, terpaksa dijual dengan harga Rp. 6.000/kilonya, karena kondisi ikan tidak lagi baik dan jika terlambat akan membuat ikan tersebut dihargai lebih murah dari harga tersebut.
Sedangkan Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Lubuklinggau Dayat Hidayat, melalui staffnya Ulfa mengatakan pihaknya belum dpat mengambil tindakan apapun terkait matinya puluhan ikan mati keracunan kemarin (04/08), namun ia memperkirakan kerugian dari petani kolam ikan air deras akibat kejadian kemarin ditafsikan sementara berkisar 1,5 miliar.
"kami belum bisa memberikan data resmi, karena Kabid sedang melakukan sidak ketempat kejadian untuk melakukan pengumpulan data, namun tafsiran kita untuk petani kolam ikan air deras kota lubuklinggau berkisar 1,5 miliar," Katanya.
Hingga saat ini Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Lubuklinggau Dayat Hidayat, belum mengeluarkan data resmi dari pihanya untuk jumlah resmi ikan yang mati dan total kerugian serta langkah untuk mengatasi kerugian petani ini. (edo*)
0 komentar:
Post a Comment