Thursday, August 12, 2010

Kembali penduduk Lubuklinggau Alami Gizi Buruk


politiksaman.com-Lubuklinggau (12/08) Kritik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Lubuklinggau Sumater Selatan, yang khawatir terhadap pola kerja Dinas Kesehatan (Dinkes)akhirnya terbukti. Kejadian ini didapati pihak Komisi II saat menyidak Rumah Sakit Siti Aisyah untuk meninjau keluhan masyarakat terkait masalah Muntaber dan buruknya layanan RS tersebut.

Hari ini (11/08) Komisi II DPRD Lubuklinggau mendapati adanya anak berumur 7 tahun bernama Luthfiah (7) berjenis kelamin perempuan, warga Kelurahan Nikan Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, menderita gizi buruk yang sekarang mendapat perawatan medis dari RS Siti Aisyah Lubuklinggau.

Luthfiah (7) anak yang menderita gizi buruk ini merupakan anak semata wayang dari Syamsul (31), seorang buruh serabutan. Ia sudah dirawat selama empat hari. Namun ini untuk kedua kalinya setelah 1,5 tahun lalu mendapat perawatan. Hanya saja, pada waktu itu dia terpaksa keluar karena tidak mempunyai biaya meskipun kondisi semakin hari semakin memprihatinkan.

Luthfiah masih dirawat di sal anak RS Siti Aisyah Lubuklinggau ditemani ayah dan neneknya. ondisi anak ini menjadi perhatian anggota DPRD Kota Lubuklinggau mengunjungi gadis malang tersebut.

“Miris memang di tengah kota yang cukup maju seperti ini masih ada ditemukan pasien gizi buruk. Parahnya lagi, dinas terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) selalu saja mengatakan tingkat kesehatan masyarakat di kota ini sangat baik,” Wakil Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, Merismon, dihadapan sejumlah wartawan ketika melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di RS Siti Aisyah, Rabu (11/08).

Ia menambahkan pihaknya sangat menyayangkan dibalik sebuah kota yang cukup maju, ternyata selama ini tidak terpantau adanya penderita gizi buruk.

“Dikhawatirkan, kejadian ini sebagai salah satu sampel saja, mungkin di tempat lain juga ada namun tidak terpantau oleh kita,” tambah legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Pihaknya minta kepada Pemkot khususnya Dinkes agar cepat tanggap dalam melihat kondisi di masyarakat terkait banyaknya penyakit berhubungan dengan kesehatan masyarakat.

“Selama ini kita mendapatkan laporan dari Dinkes bahwa masyarakat Kota Lubuklinggau sehat semua. Pada kenyataannya ditemukan kejadian seperti ini dan menunjukkan bahwa tingkat kesehatan warga sangat rendah sekali,” katanya.

Menyikapi permasalahan ini, DPRD Kota Lubuklinggau berencana akan memanggil Dinkes untuk mengklarifikasi dan meminta data yang akurat. Kemudian, Merismon berharap kepada Dinkes agar memberikan action program-program yang bisa menyentuh masyarakat di tingkat bawah Kota Lubuklinggau.

“Kepada pihak rumah sakit diimbau memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. Apalagi ini merupakan masyarakat miskin yang membutuhkan uluran tangan kita hingga kondisinya betul-betul pulih kalau memang belum tunggu sampai pasien sembuh,” pungkasnya.

Senada dikemukakan anggota Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau, Rosmala Dewi. Menurutnya, Dinkes telah ada program pemberian gizi-gizi pada Bayi Lima Tahun (Balita).

“Artinya kalau ditemukan kejadian seperti ini jelas kita mempertanyakan program tersebut. Di mana anggaran yang sediakan juga cukup besar kemudian ada lagi anggaran-anggaran lain yang ditujukan untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” ungkapnya

Dia juga menyikapi mewabahnya beberapa penyakit yang saat ini menimpa masyarakat ditingkat bawah, salah satu contoh kasus yakni penyakit muntaber.

“Dan kita minta kepada Dinkes cepat tanggap dengan kondisi ini. Intinya Komisi II mempertanyakan dana miliaran yang disediakan untuk Dinkes itu dikemanakan. Kami juga minta kepada pihak kelurahan untuk proaktif memantau keadaan yang ada di wilayahnya. Kemudian harus berkoordinasi dengan instansi terkait dan melakukan action,” pintanya.
(edo*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 years ago