
politiksaman.com-Musi Rawas (18/07), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Musi Rawas (Mura) meminta Dinas Sosial (Dinsos) lebih peka dan sensitif dengan permasalahan rakyat yang ada, hal ini disampaikan Komisi IV terkait adanya warga yang hilang terseret arus Sungai Rawas beberapa waktu lalu.
Peristiwa ini menimpa masyarakat bernama Indra, rabu lalu (14/07) di Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten, masyarakat setempat merasa kecewa dengan tidak adanya bantuan dari pemerintahan daerah, terkhusus pihak Dinsos. Hal ini menjadi perhatian khusus Komisi IV DPRD Kabupaten Mura, khususnya terhadap kinerja Dinas Sosial (Dinsos) Mura.
“Komisi IV mengharapkan kepada Dinsos jangan hanya menangani masalah banjir saja, tetapi permsaalahan lain yang merupakan bagian dari program serta tugas dan fungsinya (Tufoksi) harus benar-benar dijalankan, contoh kasus penanganan pencarian mayat warga yang mengalami kecelakaan diseret arus sungai kemarin (14/07), pihak Dinsos mestinya dapat membantu masyarakat untuk melakukan pencarian mayat dan sebagainya, mestinya Tagana dapat diperdayakan untuk membantu warga terkait masalah tersebut. Sebab, setelah kita pantau kondisi di daerah ini terdapat banyak aliran sungai, maka tingkat kerawanan orang hilang di sungai pun sangat tinggi sekali." Ujar Sekretaris Komisi IV, Suyadi diruang kerjanya, sabtu (17/07).
Namun ia mengakui kendala alat yang tersedia di Dinsos tidak memadai. Sehingga komisi IV mengharapkan Dinsos untuk mencari solusi untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini kedepan. Dan bila perlu, kata pria yang akrab disapa Bewok ini, Dinsos harus menganggarkan masalah kelengkapan yang dibutuhkan dalam melakukan Search Resceu (SAR). Sebab, saat ini tim SAR hanya ada di Satuan Brimob dan Kodim, itupun fasilitas yang ada sangat minim.
“Alangkah baiknya kalau Dinsos bekerjasama dengan Tim SAR Brimob atau Kodim untuk meningkatkan kualitas, karena tim SAR Brimob atau dari Kodim lebih memiliki skill yang cukup handal. Meskipun, peralatan yang mereka pakai sangat minim,” lanjutnya.
Ia juga tak menapikkan meskipun saat ini Dinsos telah memiliki Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang merupakan relawan sosial dalam penanggulangan bencana yang terjadi di daerah ini, namun menurut Bewok, kinerja Tagana masih tidak berjalan secara efektif.
Kinerja mereka terkendala dengan minimnya anggota serta peralatan yang kurang, ditambah lagi risiko yang mereka hadapi sangat tinggi sekali. Jadi memang tak sepenuhnya dapat menyalahkan Tagana atau Dinsos secara keseluruhan atas keluhan warga tersebut. Tapi menurut bewok, secara prinsip itu adalah kewajiban aparatur daerah untuk tanggap terhadap permasalahan rakyat, termasuk Dinsos yang merupakan sudah bagian dari tufoksinya.
“Kalau kami lihat, kinerja Tagana masih kurang efektif, masih perlu pembenahan yang lebih baik. Jika tidak dengan kondisi internal Dinsos saat ini, kita takut, dengan resiko yang cukup tinggi dalam jalankan tugasnya, dikhawatirkan nantinya hanya jadi permasalahan saja bila tak dibenahi. Untuk itu, kami mengharapkan kepada Dinsos supaya memikirkan hal tersebut,” pungkasnya. (edo*)


0 komentar:
Post a Comment