*Ratusan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen*
Politiksaman.com-Lahat (06/05), Proyek Irigasi Desa Tajung Sakti, Kecamatan Tajung Sakti, Kabupaten Lahat, yang menelan Dana sebesar Rp 20 Milyar yang dikucurkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tingkat I Sum-Sel dibagun tahun 2009 lalu, kini kondisinya rusak parah alias brantakan. Pasalnya, selain nyaris semua dinding bocor juga mengalami ambruk. Akibatnya, ratusan hektar sawah masyarakat terancam gagal panen.
Berdasarkan pengamatan dilapangan kemarin, Irigasi Air Mannak yang baru dibagun tahun lalu ini kondisinya sudah mencapai 50 persen mengalami kerusakan diantaranya, dibeberapa titik dinding sudah sebagian roboh akibat tertimbun lonsor juga termasuk dibeberapa titik dinding mengalami kebocorkan. Diduga kuat dalam pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang ada demi untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan mutu dan fisik proyek dikemudian hari.
Lebih parahnya lagi, Proyek yang menelan dana miliran itu selain mengancam ratusan hektar sawah warga akan mengalami kekeringan. Pasalnya, manfaat dari pembagunan Irigasi itu untuk mengaliri sawah-sawah warga namun kondisinya kini rusak parah ditambah pintu air tak berfungsi, saluran sudah rusak dan kini tidak dapat menyuplai air lagi. Hal ini diungkapkan oleh, tokoh masyakata Tanjung Sakti Lahat, H Abu Hir, belum lama ini ketika dibincangi oleh wartawan kemarin.
“Kerusakan ini sudah cukup lama, bahkan lebih parahnya pintu air irigasi tersebut kini sudah tidak berfungsi lagi. Akibatnya, ratusan hektara sawah terbengkalai tidak dapat suplay air serta terancam akan gagal panen.” Kata Abu.
Menurut Abu, sumber air untuk pembuatan irigasi tersebut berasal dari sungai Air Mannak dengan pajang sekitar 7 km lebar sekitar 1,5 meter dengan dana melalui APBD Sumsel sebesar Rp20 miliar. Namun pola pengerjaanya dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun anggaran mulai dari 2008 hingga sekarang. Selain kondisinya rusak parah bangun ini pun sudah tidak dapat difungsikan. Sebab, hampir seluruh bangian bangunan mengalami kerusakan termasuk dalam proses pengerjaan sebelumnya yang terkesan asal-asalan.
“Sejak dibangun hingga kini irigasi tersebut belum dapat difungsikan. Karena, selain banyak dinding irigasi bocor juga ada dibeberapa titik yang kini kondisinya telah ambruk.” Tambahnya.
Akibatnya, sambung Abu, warga mengalami kerugian karena setelah kebun kopi dibuat petak sawah tapi justru irigasi tidak berfungsi dan bahkan sudah mengalami kerusakan cukup parah. terdapat puluhan meter dinding irigasi sudah ambrol karena pembuatannya hanya ditempel semen seadanya, bahkan ada juga hanya menggunakan papan.
“Walaupun, Pihak Pemerintah telah mengucurkan dana milyar rupiah akan tetapi pembagunan itu tidak sesuai standar. Sawah yang sudah warga garap saat ini sulit mendapatkan suplai air. Kita sangat berharap pembangunan ini segera diselesaikan, agar petani di sini bisa segera mengarap sawah.” Ujarnya.
Sementara itu Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rifai SE, dimintai komentarnya menjelaskan, memang selama ini banyak proyek Sumsel yang masuk ke Kabupaten Lahat, akan tetapi selama ini Pihak Pemprov kurang koordinasi dengan pemerintah setempat sehingga setelah kondisinya rusak baru ketahuan. Namun demikian pihaknya berjanji akan segera menurunkan tim untuk guna memantau terkait kerusakan irigasi tersebut serta menindaklanjuti secepat mungkin.
“Insya Allah, akan segera kita tindaklanjuti dan lansung melaporkan atas temuan kerusakan irigasi tersebut, dengan cara koordinasi ke Pihak Pemprov agar secepat mungkin dilakukan perbaikan. Sebab terkadang waktu pengerjaan proyek itu Pihak Pemprov tidak ada koordinasinya dengan Pemkab Lahat, dan semua itu masih tanggung jawab kontraktor termasuk dinas terkait yang ada di provinsi, agar masyarakat jangan sampai dirugikan.” Pungkas Aswari dengan tegas. (Daus)
0 komentar:
Post a Comment