politiksaman.com-Lubuklingau (21/06), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau akan segera melakukan pemanggilan kepada pimpinan PT PLN cabang Lubuklinggau terkait kebakaran yang terjadi pada gardu induk Petanang beberapa waktu lalu.
Anggota DPRD Kota Lubuklinggau, Raden Syailendra menjelaskan, seharusnya PT PLN dapat belajar dari kesalahan yang terjadi sebelumnya dan melakukan antisipasi agar tidak terjadi kembali dikemudian hari. Pihaknya juga menyoroti mengenai ketidaksiapan PT PLN dalam merngatasi permasalahan tersebut.
“Pemanggilan tersebut untuk meminta penjelaskan dan klarifikasi dari PT PLN. Karena kebakaran tersebut bukan yang pertama kali terjadi di gardu induk Petanang tersebut. Sehingga kami menilai pihak PT PLN telah lalai dalam menjaga dan memelihara fasilitas milik Negara tersebut,”tegas Anggota Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau, Raden Syailendara.
“Saat kebakaran terjadi, racun api yang ada di GI Petanang ternyata tidak cukup untuk menjinakkan kobaran api yang membakar Fider 1 dan 2, sehingga mereka (PLN) terpaksa berusaha untuk meminjamnya dari instansi lain. Seharusnya hal seperti itu tidak perlu terjadi seandainya PLN mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” terangnya.
Dia meneruskan, akibat kelalaian tersebut sehingga menyebabkan kebakaran telah merugikan masyarakat selaku konsumen yang sehari-hari sangat tergantung dengan pasokan listrik.
“Belum lagi pemadaman yang terjadi hampir setiap hari dengan alas an kekurangan daya. Dan yang lebih merugikan masyarakat, semakin sering terjadi pemadakman, tagihan rekening juga semakin membengkak tanpa ada keringanan sama sekali. Maka dari itu kami merasa sangat perlu meminta penjelasan dan tanggung jawab PT PLN atas semua kejadian ini,”katanya.
Terpiah, Manager PLN Ranting Lubuklinggau Suharmanto mengungkapkan, saat ini pihaknya terus berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap GI Petanang yang terbakar beberapa waktu lalu. Bahkan untuk mempercepat pengerjaan pihaknya telah menuunkan sebanyak 30 personil teknisi.
“Alat yang rusak tersebut saat ini sedang di setel ulang kembali, karena suku cadang dari Muaro Bungo telah sampai. Mudah-mudahan cepat selesai dan diperkirakan besaok (hari ini) pasokan listrik sudah kembali normal,” jelasnya.
Dalam masa perbaikan tersebut, pihaknya terpaksa kembali melakukan pemadaman di sejumlah lokasi. Namun dia akan mengupayakan agar sore hari sekitar pukul 17.00 WIB listrik sudah bisa dihidupkan kembali meskipun pengerjaan kerudakan di fider 1 dan 2 belum selesai.
“Seperti kemarin kan listrik sudah bisa hidup, dengan menggabungkan kekuatan fider 2 -4 dan 3-5. Perbaikan ini memang memerlukan waktu yang cukup lama karena tidak bisa dikerjakan sembarangan, apalagi kapasitasnya mencapai 20 KV,” ujarnya.
Mengenai penyebab kebakaran dan kerugian yang diderita akibat kerusakan alat tersebut dia belum bisa memperkirakannya karena haru menunggu hasil investigasi dari tim dari Palembang . “Soal itu saya tidak bisa memberikan informasinya karena ada tim investigasi yang akan menanganinya dan hingga saat ini (kemarin) mereka masih terus bekerja,” pungkasnya.
Akibat kebakaran dan pemadaman listrik tersebut, sejumlah tempat usaha miiik warga mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah, seperti puluhan warnet, fotocopy dan UKM lainnya. Bahkan aktifitas perkantoran ikut terggangu karena tidak bisa mengoperasikan peralatan kantor mereka.
“Sejak dua hari listrik mati, praktis saya kehilangan pendapatan sekitar Rp 1 juta, karena dalam satu hari saya bisa memperoleh pendapatan rata-rata Rp 500 ribu. Saya harap PLN segera melakukan perbaikan sehingga aktifitas kembali normal seperti biasa,” ungkap Robet, pemilik warnet All Star. (polsaman2)
0 komentar:
Post a Comment