EDITORIAL POLSAMAN
Oleh : EDO SAMAN (Pimred)
Pada kami menulis sudut padang ini, kondisi politik dalam kontek pilkada Musi Rawas memang dalam keadaan tegang. Posko-posko kandidat bermunculan dimana-mana, dari Incumbent hingga pesaingnya. Hanya saja dalam hal ini tetap saja melibatkan wilayah hukum kota Lubuklinggau dalam perhelatan ini.
Bagaimana tidak, jika sebelumnya kanto KPU Musi Rawas telah pindah ke Muara Beliti sebagai ibukota Kabupaten Musi Rawas, Justru para kandidat memilih membangun posko pemenangan mereka di kota Lubuklinggau yang notabenenya tidak melakukan pilkada. Pertanyaannya apakah hal yang akan dilakukan oleh panwas jika terjadi pelanggaran diluar wilayah bukan koridor tanggung jawab mereka ?.
Tapi inilah kita, kadang tak memikirkan hal yang sesederhana seperti itu, apakah kepolisian Polresn Musi Rawas tetap tidak akan kesulitan melakukan pemantauan hal-hal yang negatif atau mungkin polres Lubuklinggau yang terpaksa terikutkan karena ulah para kandidat mendirikan posko di wilyah hukum mereka.
Lihat saja dibeberapa media perang urat syarap, perang opini dengan saling serang antar kandidat dalam merebut dukungan misalnya antara kubu Isa Sigit dan Senen Singadilaga yang saling Klaim dukungan dari mantan sekda Musi Rawas atau bola salju yang digulirkan dengan pembentukan opini pencoretan salaha satu kandidat karena ada parpol yang mencabut dukungan dan aktivitas lainnya yang menjurus kepada kegiatan politk pilkada yang amat kental.
Yang kita sayangkan adalah kenapa tak ada perdebatan masalah program yang mereka usung untuk dibawah ke rana Publik, kenapa para media tak mempublikasikan dan mempertanyakan apa yang ditawarkan para kandidat untuk masa depan Musi Rawas dengan lkurang lebih 500 ribu mata pilih.
Seperti kata Bupati Musi Rawas selama pemerintahannya penduduk bertambah lebih kurang 200 ribu orang, nah mestinya dalam kondisi seperti ini dalam kondisi KPU Musi Rawas dalam Verifikasi Faktual keluar dareah untuk mengecek keaslian Ijazah kandidat dan lainnya. Tentunya tugas kita adalah mempertanyakan secara detail apa saja yang ditawarkan para kandidat untuk semua sendi ekonomi dan kepastian hukum didaerah ini.
Ada banyak hal yang mesti kita kritisi, bukan saja pada hal penyerapan APBD atau kebijakan politik, tapi juga pada tahapan program jangka panjang daerah ini seperti pembagian hasil Migas yang ditargetkan para kandidat atas kekayaan alam Daerah ini, Berapa patokan mereka para kandidat untuk menarik simpati rakyat. Atau apa langkah-langkah kedepan para kandidat jika memenangi pemilihan untuk menyelesaikan sengketa pertanahan didaerah ini yang tergolong Tinggi. Apa juga yang akan mereka lakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dipedesaan dalam mengatasi kesenjangan pengetahuan, produktivitas hasil pertanian atau mencari pasar yang merupakan kendala klasik kaum tani.
Nah mestinya bukan perdebatan yang mengarah keemosional yang tak produktif tentang rebutan dukungan dan sebagainya, namun kita harus mencoba mengali isi dalam kepala para kandidat. Program, Visi dan Misi Mereka yang ditawarkan, agar rakyat tak buta dalam memilih. Seperti kata lama hanya para keledai yang masuk lobang yang sama, dan hanya para intlektual, media dan LSM yang mampu membongkar isi kepala para kandidat terkait kecerdasan pola pikir dan program mereka.
Tanpa kita kupas tentang program dan target kerja pra kandidat, sama saja kita memilih wayang yang ribut dengan masalah isi kepala mereka sendiri yang penuh dengan api. Perdebatan ala premanisme tanpa muatan intlektual di media harus kita Cut, agar tak menyesatkan rakyat. terlalu jauh media dan kalangan LSM atau lainnya merespon perdebatan dukung mendukung akan berakibat konflik horizontal dan tentunya akan merugikan daerah ini.
Lalu siapa yang patut disalahkan tentunya kita tak mau disalahkan, padahal tanpa sadar kita terlibat dalam membesarkan api konflik tersebut. karena itu mari bersama kita membuka isi kepala kandidat yang maju pada pilkada Musi Rawas kali isi dalam kontek program mereka yang harus kita massalkan agar rakyt dapat menilai dengan baik. Jadi adakah harapan Perubahan bagi Daerah ini Kedepan ?
0 komentar:
Post a Comment