Thursday, February 11, 2010

DPAK : Pemerintahan Daerah Tak Becus Urus Angkutan dan Lalulintas


politiksaman.com-Lubuklinggau (11/02), dalam rapat persiapan aksi mogok massal tanggal 15 Febuari nanti, para sopir angkutan yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Angkutan Kota (DPAK) yang katanya semacam dewan buruh atau rakyat yang mengakomodir seluruh kepentingan anggota dalam konferensi persnya hari ini kepada politiksaman mengatakan bahwa aksi mogok massal tanggal 15 besok bukan yang terakhir, karena mereka juga sedang menyusun aksi massa besar-besaran kekantor DPRD Kota Lubuklinggau.

kekesalan para sopir angkot yang tergabung dalam organisasi profesi ini memuncak ketika dalam diksusi dan rapat kordinasi mereka mengevaluasi kinerja pemerintahan daerah dari sektor perhubungan amat memilukan.

para angkot ini hanya dipinta untuk mengurus trayek, kir dan izin lainnya sedangkan trayek jurusan mereka yang resmi banyak dikangkangi angdes yang langsung masuk kota. Padahal aturan mainnya mereka harus menurunkan penumpang di terminal, dan kekota adalah bagian dari penggakutan akot kota.

menurut DPAK ada 40 lebih saat ini angkutan jurusan Pasar Megang-terminal petanang yang aktif dari 100 lebih anggota FSAM, dan hampir 80 angkot aktif jurusan Terminal Kalimatan Simapng priok atau Terminal Tipe A, dan lebih dari 40 angkot dari Terminal Kalimatan watas (terminal Tipe C) yang akltif sedangkan untuk jurusan Tugumulyo hampir 50 angkot yang beroperasi aktif. Namun kesemua angkot tersebut kemungkinan makin berkurang jika pemerintahan daerah tidak segera mengaktifkan ketiga terminal tersebut.

Anggota DPRD Kota Lubuklinggau, Raden Syailendra dari Fraksi Kebersamaan menanggapi hal ini mengatakan " dizaman sekarang aksi atao mogok massal sah-sah saja dilakukan, karena itu hak rakyat dan diatur dalam undang-undang, asalkan tidak anarkis dan brutal. Kita siap memfasilitasi tuntutan mereka yang meminta payung hukum untuk pengaktifan ketiga terminal tersebut, jika eksekutif tidak meresponya " Ujar politisi dari Pis ini.

Sedangkan Iwan salah satu Anggota FSAm dikonfirmasikan adanya isu pesanan dalam aksi ini mengatakan, " Aksi kami lusa memang pesanan dan ini harus dilakukan, karena ini pesanan perut anak bini kami dirumah yang rezekinya kurang karena ketidak becusan pemerintahan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas dalam mengatur angkutan dan lalu lintas dengan membiarkan angdes ber plat Hitam tidak masuk lagi terminal, tapi langsung masuk kota, " kilahnya keras.

edo

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago