politiksaman.com-Musi Rawas (24/02), Hingga hari ke enam banjir yang merendam 26 desa dalam tiga kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi akibat meluapnya sungai Musi saat ini mulai surut. Dengan mulai surutnya debit air ini masyarakat mulai kembali bisa beaktivitas namun tetap mewaspadai kemungkinan sungai Musi kembali meluap mengingat cuaca yang tidak menentu.
"Ketinggian air mulai surut, jika sebelumnya air yang merendam rumah warga Desa Pangkalan Tarum, hingga tiga meter lebih sekarang tinggal 2 meter lagi," kata ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Pangkalan Tarum, Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu), Mistar Lubis, Rabu.
Banjir yang melanda desa ini kata dia, terhitung sejak Jumat (19/2) telah merendam 97 rumah, selain itu puluhan hektar lahan pertanian dan perkebunan turut terendam dan mengalami kerusakan. Akibat banjir tersebut juga merendam jalan poros kecamatan, sehingga warga yang akan keluar dan masuk ke daerah itu terpaksa harus menggunakan perahu. Namun ketinggian pada hari ke enam, mulai surut dan air yang menggenangi jalan poros daerah itu juga sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Sedangkan di daerah lainnya yaitu Kecamatan Muara Kelingi, menurut warga Desa Binjai, Bujang Irawan, di daerah itu kondisi jalan poros masih terendam air sehingga warga diminta hati-hati terutama yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Meski air sudah menyurut dan sudah bisa dilalui kendaraan, tetapi tidak jarang ada kendaraan mogok akibat masuk ke dalam lubang yang digenangi air.
Sementara koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinas Sosial Musi Rawas menjelaskan, kondisi banjir yang melanda delapan desa di Kecamatan Muara Kelingi mulai surut dengan ketinggian air satu meter lebih.
Ia mengatakan, untuk Kecamatan Muara Kelingi saat ini sudah tinggal 1 meter lagi terutama di lokasi terparah di Kelurahan Muara Kelingi, beitu juga pada desa-desa lainnya yang sebelumnya terendam. Sedangkan bahan bantuan untuk warga di daerah ini, melalui pihak kecamatan mulai di distribusikan kemasing-masing titik berupa bantuan beras, mie instan dan air mineral.
Sementara itu sejumlah desa di Kecamatan Muara Lakitan hingga hari ke enam banjir yang melanda 11 desa dari 19 desa yang ada di daerah itu, beberapa desa belum menerima bantuan dari pemkab setempat dan pihak lainnya.
Salah satu desa di daerah ini yang belum menerima bantuan ialah Desa Muara Rengas dan Desa Semangus Lama, kendati bupati Musi Rawas Selasa (23/2) meninjau desa tersebut.
Dikatakan Kepala Desa Semangus Lama, Kecamatan Muara Lakitan Husein Rivai, ketinggian air di desa ini tinggal tiga meter dari 4,5 sebelumnya. Kendati tidak memakan korban jiwa, banjir ini kata dia telah melumpuhkan perekonomian masyarakat akibat tidak dapat melakukan aktifitas kesehariannya, dimana mayoritas warga desa ini bekerja sebagai petani karet.
Selain itu dari 520 Kepala Keluarga (KK) di daerah itu juga belum menrima bantuan, dan berharap bantuan untuk masyarakat segera disalurkan.
Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan Ahad Haryanto Kades Muara Rengas yang menuturkan, saat ini warga di desanya baru menerima bantuan yang berasal dari DPRD Kabupaten Musi Rawas berupa beras sebanyak 225 kg dan mie instan. Beras tersebut dibagikan kepada 225 jiwa dengan pembagian 5 kg/jiwa.
Hari ini Rabu (24/2) Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Musirawas (DPD PG Mura) menyalurkan bantuan meliputi 10 ton beras, 450 dus supermi, 150 dus aqua serta dana bantuan Fraksi Partai Golkar Musirawas sebesar Rp 18 juta. Bantuan tersebut disebar ke tiga Kecamatan.Pemberian bantuan ke Kecamatan Muara Kelingi dikoordinir Argani Mukti, Muara Lakitan dikoordinir Bambang Mulya Jaya dan BTS Ulu Cecar dikoordinir oleh Zainudin Anwar.
Selain itu Pemerintahan Kota Lubuklinggau, melalui Kepala Dinas Sosial, Edison, SH mengatakan mereka besok pagi akan memberikan 2 Ton Beras, Mie Instan 200 Dus, Air Mineral 100 Dus dan Minyak Tanah 5000 liter. Sebelumnya Pemerintahan Kota Lubuklinggau kemarin (23/02) telah memberikan minyak tanah 1 Tangki (5000 Liter).
(TG, Edo)
0 komentar:
Post a Comment