Politiksaman.com-Musi Rawas (07/01), Tinjaklanjut dari tuntutan para petani 7 Desa Trans HTI yang bersengketa masalah Batas Wilayah dan Lahan dengan PT. MHP masih memerlukan waktu yang panjang untuk menyelesaikannya.
Tadi pgi pukul 09.00 Wib Kepala Desa beserta BPD dan Pengurus Forum Rakyat Menguggat (FRM) kembali menemui ketua Komisi I DPRD Kab. Musi RAwas dikomandoi ketua FPR, Edwar Antoni dan Wahisun Wais Wahid, SE.
Dalam pertemuan yang berakhir pukul 11.00 Wib ini menghasilkan beberapa point diantaranya adalah agenda keberangkatan DPRD Kab. Musi Rawas dalam hal ini Komisi I dan utusan dari masyarakat untuk menemui Menteri Kehutanan.
Menurut Alamsyah A. Manan selaku ketua Komisi I dari Partai Indonesia Sejahtera (PIS) didampingi oleh 5 rekannya, Zainudin Anwar (golkar), Nurdin M. Zen (PKPB), Yon Sobri (PBR), Ir. Suryadi (golkar) mengatakan, “ Agenda kita jika nanti sesuai agenda yang kita putuskan, kita akan minta berdialog langsung dengan Menteri Kehutanan, setidaknya sekelas Dirjen kehutanan untuk menyelesaikan masalah ini. Jika bukan Menteri atau Dirjen kita akan batalkan agenda ini, dan kita jadwal ulang. Untuk itulah kita telah meminta kepada Sekwan untuk menge-Faks hasil rapat kita hari ini ke kantor Menteri Kehutanan, “ Jelas Alamsyah.
Selain itu rapat yang juga dihadiri oleh Kadis Kehutanan Kab. Musi Rawas, Agus Setyono, menambahkan bahwa mereka juga siap untuk berangkat dan akan berkordinasi dengan Kadis Transmigrasi.
12 orang perwakilan masyarakat Trans HTI ini terdiri dari Sugiarto Kades SP 6, Muksin BPD Sp 6, Wawan, BPD Sp 6, Bambang BPD SP 6, Anwar Sidik, BPD SP 5 dan beberapa orang lainya seperti ketua FRM (forum Rakyat Mengugat) Indra juga hadir beserta Bendaharanya Johan. Utusan 7 Desa Trans HTI ini menyerahkan berkas kepada Komisi I berupa, Luas Lahan, Jumlah KK dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah tersebut sebagai bahan mereka untuk keberangkatan tersebut.
Menurut Jadwal para utusan petani, Dinas terkait dan Komisi I DPRD Kab. Musi Rawas ini akan berangkat pada tanggal 15-18 Januari 2010.
edo
0 komentar:
Post a Comment