
Namun pergantian yangh tentunya diharapkan adanya perbaikkan secara signifikan dalam tubuh Dinas PU, justru sebaliknya yang terjadi. Indikasi tersebut terlihat dari intensitas masuk kerja Kadis plt. PU ini. Isu yang berkembang plt. Kadis PU ini telah menolak rekomendasi Walikota Lubuklinggau dengan alasan 5 item yang kesemuanya bermuara pada kesehatan fisiknya.
Hal ini semakin memberikan kejelasan dengan diperkirakan hanya 2 hari kadis PU ini full ngantor setelah dilantik. Beberapa rekanan baik kontraktor menengah hingga atas mengalami kendala untuk memastikan pembagian proyek APBD-Perubahan, karena terhambatnya komunikasi dengan kadisl plt. Ini. Dengan berbagai alasan yang muncul dari pihak Kadis plt PU ini, baik kendala kesehatan hingga kesibukan diluar kantor.
Ketika dihubungi via HP (11/10) kemarin kadis PU plt. ini mengatakan bahwa sekarang dalam keadaan kondisi fisiknya tidak baik alias sedang sakit dan berada diarah Muara Beliti. Begitu juga rekanan lain yang menghubungi beliau ketika kedinas PU, ada lusinan rekanan yang lama menunggu kadis plt ini guna menanyakan pembagian paket, namun yang ditunggu tidak kunjung datang. Dengan berbagai alasan yang dilontarkan olahnya.
Edwar Antoni selaku salah satu ketua Asossiasi Gapeksindo berpendapat “ semestinya kadis plt PU harus professional dengan menyelesaikan semua urusan dikantor. Meski ada tekanan dari rekanan atau kasus-kasus yang diangkat kawan-kawan LSM beliau harus besar hati untuk mengantor. Jika hal ini berkelanjutan dan banyak rekanan yang bingung tentang kejelasan paket mereka yang telah memenuhi tertib administrasi akan melahirkan sebuah masalah baru tentunya. Belum lagi waktu yang mepet untuk menyelesaikan proyek fisik APBD-Perubahan ini. Dan mungkin kita selaku Asossiasi yang diberi mandat memayungi kawan-kawan kontraktor dan perusahaan dibidang jasa dan kontruksi akan memberikan surat tertulis kepada bapak Walikota Lubuklinggau mempertanyakan hal ini. Selambat-lambatnya minggu depan jika tidak ada perkembangan tentang hal ini. Gapeksindo sebagai salah satu rekanan pemerintahan Kota Lubuklinggau akan mencoba memberikan masukan dan mempertanyakan tentang kejelasan paket-paket anggota kita. Karena jika nanti terlambat, tentunya pengerjaan fisik proyek tersebut akan terkendala. “ jelasnya bapak satu anak yang sering dipanggil Edo ini.
Beberapa staff dinas PU ketika ditanyakan tentang hal ini banyak yang bingung, dan kesulitan untuk menjawabnya salah satu Kasubdin di PU Inul ketika ditanya daftar paket yang mungkin telah keluar proseduralnya justru mengatakan belum ada pentunjuk apa-apa dari Kadis plt yang terpilih bapak Bahaluan. Hanya saja menurut kasubdin ini mereka telah menyiapkan hal ikwal yang diperlukan jika ada petunjuk dari kadis plt ini.
Dikalangan rekanan sendiri memprediksi adanya tarik ulur kepentingan antara orang nomor 2 dan nomor satu Kota Lubuklinggau tentang pembagian paket proyek ini dan juga adanya sebuah janji konvensasi paket proyek untuk dewan-dewan lama periode 2004-2009 yang secara nekad membahas APBD 2010 yang bertentangan dengan UU no 27. hal ini juga diamini oleh salah seorang ketua Forum Kontraktor Musi Rawas dan Lubuklinggau (FKML) Wahisun wais Wahid yang sekarang menjadi anggota DPRD Mura, “ analisa liar para rekanan dan kawan-kawan gerakan tentang masalah di dinas PU Kota merupakan imbas dari tidak gentlemennya plt. Kadis PU saudara Bahaluan, mestinya amanat yang diberikan bapak Walikota dapat diterjemahkan secara maksimal karena beliau adalah kepanjang tangan walikota, jika ia tidak menjalankan amanat ini dengan baik, tentunya akan keluar anasir-anasir yang negative tentang kepemimpinan kota ini. Seperti adanya dugaan tarik menarik kepentingan dilevel atas adanya perpecahan level atas dsb. Semua ini tentunya tidak akan terjadi jika dijelaskan melalui kinerja yang benar oleh kadis plt yang baru, jika tidak kita lihat kedepan akan terjadi gejolak “. Paparnya.
Dugaan Tingginya tekanan dari rekanan (kontraktor) dan orang-orang dekat wako maupun wawako serta ancaman premanisme memungkinkan Kadis plt. PU yang baru ini enggan masuk kantor dan kuncing-kucingan. Beberapa rekanan yang enggan disebutkan namanya ketika ditanya sewaktu menunggu Kadis plt. PU ini menuturkan, kekhawatiran mereka tentang hilangnya uang setoran mereka jika tidak memiliki kejelasan tentang paket mereka. Ketika ditanya tentang setoran dalam hal apa, mereka hanya menjawab klise itu aturan main kalau mau dapat bagian paket diseluruh dinas di Indonesia seperti ini mas. Tingginya mutu pekerjaan, bagusnya manajemen perusahaan jika tidak punya uang setoran atau dekat dengan penguasa sudah dipastikan akan kesulitan mendaptkan paket, jelas mereka.
edo
0 komentar:
Post a Comment