LUBUKLINGGAU: KEBIASAAN pejabat daerah dan jajarannya di Kota Lubuklinggau, Sumateraselatan mengunakan mobil dinas untuk mudik kekampung halaman tidak bisa dilarang karena himbauan dan larangan yang dikeluarkan tidak pernah di patuhi.
Hal ini disampaikan oleh ketua DPRD Kota Lubuklinggau, Hasbi Asadiki menurutnya pelarangan mengunakan mobil dinas untuk mudik oleh kepala dinas, dan jajarannya tak perlu dilakukan, sebab selama ini himbauan sudah pernah dilakukan namun tetap saja hal itu dilakukan. Namun semestinya kendaraan dinas yang digunakan untuk mudik jangan disalah gunakan untuk kepentingan lainnya yang negative.
" Kita tak bisa melarang, cuma ita berharap kendaraan itu digunakan hanya untuk mudik saja. Jangan sampai kelonggaran yang diberikan disalah artikan dengan memamfaatkan kendaraan dinas untuk kepentingan lain, dan saya berharap Walikota dapat memberikan penjelasan tentang pengunaan mobil dinas tersebut kepada bawahannya, " Jelasnya Senin (15/8) pagi.
Ditambahkannya bahwa secara manusiawi pelarangan itu juga tak bijak untuk mereka yang ingin mudik lebaran bersama namun tidak mempunyai kendaraan, ada baiknya juga menurutnya kendaraan dinas itu digunakan mereka. Hal itu sebagai bentuk apresiasi kerja mereka selama 1 tahun, karena hari raya idul Fitri hanya satu kali dirayakan.
Dilain pihak salah satu tokoh pemuda dan seniman Silampari yang pernah bersekolah di STIE Mura tamat 2010 lalu, Moehamadien Binarno ia berpendapat kendaraan dinas tidak boleh dibawa mudik, tidak ada satu alasan pun yang dibenarkan memakai kendaraan dinas selain untuk kepentingan dinas ( negara ), dengan alasan bahwa mudik adalah aktivitas pribadi yang bukanlah bagian dari kedinasan.
" Jadilah pejabat yg bermental Pejuang jangan jadi yang bermental Pecundang. Pejuang adalah yg berani mengorbankan kepentingan diri pribadi untuk negara dan rakyatnya, sedangkan Pecundang adalah yg selalu mengorbankan kepentingan negara untuk kepentingan pribadinya." Tegasnya Senin (15/8) siang. (Edosaman)
0 komentar:
Post a Comment