Monday, July 5, 2010

Komisi III Akan Panggil Kabag Kesra


politiksaman.com-Musi Rawas (05/07), Simpang siurnya tindak lanjut permasalahan penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat provinsi XXIV lalu, kini mulai disikapi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas (mura), Sumatera Selatan.

Komisi III DPRD Mura, melalui ketua komisinya, Wahisun Wais Wahid berencana akan melakukan pemanggilan Kepala Bagian (kabag) Kesejahteraan Rakyat (kesra) pada minggu depan terkait pelaksanaan MTQ tersebut yang diselenggarakan pada 19-25 April lalu.

" Kemarin permasalahan ini ditangani oleh kawan-kawan Komisi IV, namun sekerang kita ambil alih karena hal ini tidak terkait dengan permasalah fisik. Tapi permasalahan anggaran yang akan kita pertanyakan, " ujar Wahisun.

Ia juga menambahkan bahwa, permasalahn penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi ini memang perlu diperhatikan khusus, sebagai Juara umum dalam kegiatan tersebut seharusnya qori-qoriah asal Mura dapat mewakili provinsi Sumatera Selatan saat MTQ Nasional di Bengkulu ke-23 yang digelar 5-12 Juni lalu.

" Saya amat menyayangkan dengan jumlah anggaran yang cukup besar pada pelaksanaan MTQ tingkat provinsi lalu, dan Mura keluar sebagai Juara Umum. Namun Kenyataannya justru tak bisa mewakili provinsi Sumatera Selatan berlaga di MTQ tingakt Nasioanl di Bengkulu, Karena itulah nanti akan kami usut kemana saja anggaran itu diporsikan. Dan hal ini merupakan pertanyaan besar, kenapa juara umum tak ada wakil sama sekali, " keluhnya.

Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi ke XXIV ini beberapa waktu lalu dipermasalahkan masyrakat dan kalangan, baik dalam pelaksanaan tekni hingga pada pengunaan angaran dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Sebelumnya peserta MTQ tersebut protes karena tak menadapatkan fasilitas yang memadai, pengunaan peserta qori dan qoriah dari luar oleh kabupaten Musi Rawas, dan tak adanya trofi serta ada dugaan pemotongan dana pemenang MTQ tersebut.

Salah satu Ustad Safari kontigen dari Kota Palembang dan rekan-rekannya dari Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu Selatan (Okus) mengatakan pada polsaman, bahwa mereka sempat melakukan protes di media terkait dugaan adanya pemotongan hadiah yang mereka dapat. Serta mempertanyakan trofi pemenang yang semestinya mereka dapatkan, seperti selama ini saat ikut MTQ disetiap tingkatan.

“Dalam piagam yang saya terima, hanya terdapat kop surat Gubernur Sumatera Selatan dan tidak memiliki nomor surat. Hanya ada tulisan...../KPTS/DH/MTQ Prov.XXIV/2010 di Piagam Penghargaan tertanggal 25 April 2010 tersebut,” jelas Safari, qoriah asal palembang.

Dari informasi yang kami dengar, untuk cabang Qiro'at Sabiah, para pemenang seharusnya mendapatkan hadiah berupa masing-masing tropy dan uang pembinaan sebesar 10 juta untuk juara pertama dan 6 juta untuk juara kedua, hal ini sesuai dengan surat keputusan dari Gubernur Sumsel. Tetapi ternyata kami tidak mendapatkan semua itu,” ungkapnya

Begitu pula dengan kabar mengenai adanya peserta qori-qoriah yang di "Bon" dari daerah lain, sehingga membuat Kabupaten Musi Rawas berhasil menjadi Juara Umum MTQ XXIV lalu. Ustad Safari mengungkapkan kabar tersebut benar adanya, karena sejumlah peserta tersebut sama-sama ikut dengannya saat acara MTQ Tingkat Nasional di Banten beberapa waktu lalu. (Tim)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago