Saturday, August 20, 2011

Sumur Warga Mulai Kering


LUBUKLINGGAU: DAMPAK kemarau tahun ini mulai dirasakan warga Kota Lubuklinggau, Sumateraselatan dibeberapa kelurahan kekeringan sumur warga mulai terjadi.

Menurut Ali Hanafiah (40) Warga kelurahan Batu Urip RT 05 kecamatan Lubuklinggau Timur I kekeringan sumur mereka terjadi sepekan ini, dan untuk mandi serta cuci mereka terpaksa harus berjalan jauh mengunakan air sunga Kelingi. Selama ini menurutnya air sumur milik mereka jarang mengalami kekeringan, dan hal tersebut cukup menghambat ibadah mereka untuk kegiatan berbuka dan sahur.

" Agak repot minggu-minggu ini, di RT kelurahan Batu Urip ini banyak yang mandi dan cuci ke sungai kelingi, sebab air sumur sudah ngak ada lagi. Kalau pun ada keruh dan sulit untuk digunakan untuk mencuci, " Ujar selasa (15/8).

Hal Senada diutarakan Dedi Hardianto (29), Warga Kelurahan Kaliserayu RT 05 kecamatan Lubuklinggau Utara II, air sumur yang biasa mereka gunakan saat ini kondisinya amat buruk dan keruh . Bahkan dibeberapa rumah tetangga ada yang mengalami kekeringan sama sekali.

" Airnya keruh, tak bisa kita gunakan untuk menucuci piring, makanan ataupun untuk mandi. Namun karena tidak ada solusi lain, terpaksa kita mendiami airnya hingga lumpur dan tanahnya turun baru bisa kita gunakan untuk mandi, sedangkan untuk cuci kita harus merendamnya hingga 1 hari, " Katanya.

Sedangkan menurut kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Lubuklinggau, Johan Imam Sitepu kekeringan yang dialami beberapa kelurahan diwilayah daerah itu dikarenakan berkurangnya daerah resapan air yang ada saat ini, juga dikarenakan tingginga pembangunan ruko dan pengembangan tempat usaha. Hal tersebut membuat terjadinya perubahan pola iklim di kota Lubuklinggau.

" Kita belum mendeteksi adanya kekeringan yang akut sementara waktu, namun kekeringan sumur warga bisa jadi dikarenakan oleh musim kemarau, juga dikarenakan tingginya pembangunan ruko dan tempat usaha, sehingga ruang untuk resapan air berkurang. Hal lain dikarenakan berkurangnya pepohonan rindang , dan keenganan dari pemilik ruko dan tempat usaha menanam pohon untuk menjaga sirkulasi iklim, " Paparnya Selasa (15/8).

Pihaknya berharap kedepan ruko dan tempat usaha agar menyiapkan lokasi untuk penanam pohon meski tak boleh rimbun setidaknya mampu menyerap karbondioksida yang ada, sebab menurutnya perubahan iklim yang terjadi dikota Lubuklinggau seperti kekeringan sumur-sumur warga yang merupakan tanggung jawab bersama. Jadi katanya alangkah bijaknya jika semua pelaku usaha, dan masyarakat saling menginggatkan dan bahu-membahu menjaga lingkungan, agar sirkulasi iklim dapat terjaga. (Edosaman).

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago