Wednesday, September 8, 2010

Situmpol: Ada Oknum Yang Mengaku Dari PLN

*Masyarakat Di Mintak Jangan Mudah Percaya*

politiksaman.com-Lahat (08/09), Terkait dugaan Pungutan Liar (Pungli), yang dilakukan oleh oknum yang mengaku selaku karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Lembayung WS2JB, Cabang Lahat, Sumatera Selatan. Dimana, sebelumnya, sebagian masyarakat Kecamatan Kikim Area telah di pungut uang dengan berpariasi mulai dari Rp.3,5 juta untuk pemasangan. Namun, baru dibayar Rp.500.000 pada tanggal 12 Desember 2009 silam, kemudian pada tahun 2010 menyerahkan Rp.2800.000.

“Kemarin kita sudah kroscek kelapangan, bahkan kita langsung dibantu oleh pihak Kecamatan yang ada. Namun, isu yang berhembus selama ini terkait pungli itu belum ditemukan.” Ujar Situmpol Managar Rayon Lembayung WS2JB kemarin (7/9) diruang kerjanya.

Menurut dia, karyawan PLN Rayon Lembayung WS2JB Ini hanya berjumlah sebanyak 15 orang. Dan, semua pegawai disini tidak akan mungkin melakukan perbuatan yang sehina itu, sebab apabila benar ada Oknum dari Pihak PLN melakukan seperti apa yang telah diberitakan sebelumnya, tidak menutup kemungkinan oknum tersebut akan dikenakan sangsi yang tegas.

“Apabila, benar oknum itu telah melakukan perbuatan yang sekeji ini, saya sudah bias pastikan dia akan dikenakan sangsi yang tegas, apakah itu penundaan pangkat hingga kejalur peberhentian.” Katanya.

Diakui Situmpol, kejadian-kejadian seperti ini sudah setiap tahunnya. Dan, pihaknya pun telah berbagai cara mengsosialisasikan semua ini ke masyarakat. Mungkin, sosialisasi yang disampai ke warga masih juga banyak belum mengerti atau tidak nyambung. Untuk itulah, warga diharapkan bagi yang akan memasang listrik lebih baik langsung mendatangi PLN, serta mempertanyakan syarat-syarat lainnya.

“Dengan ada peristiwa seperti ini, menjadi pembelajaran bagi seluruh warga, agar kedepannya jangan mudah percaya kepada siapapun, apalagi oknum itu mengaku dari karyawan PLN Rayon Lembayung.” Tambah dia.

Diungkapkan Situmpol, sedangkan sangsi bagi sub kontraktor apabila ditemukan dilapangan pihaknya akan memberikan teguran. sebab, dirinya menjelaskan, pihak Perusahaan Listrik Negara hanya menyiapkan KWH Meteran dan Tiang untuk jalur masuknya api ke rumah-rumah warga.

Seperti saat ini, program Pemerintah tentang Listrik masuk Desa, yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dan ditahun ini baru 7 Desa yang akan segera dipasang.

“Saya berharap agar kedepan masyarakat jangan lagi tertipu oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan selaku pegawai perusahaan listrik Negara. Untuk itu, sekali lagi saya himbau warga agar kedepannya lebih berhati-hati lagi dan apabila peristiwa ini kembali terjadi ditegah-tegah masyarakat agar segera melaporkan kepada Pihak yang berwajib atau langsung ke PLN Rayon Lembayung.” Kata Situmpol.

Lebih jauh dikatakan oleh Situmpol, kalau tidak ada halangan tanggal 20 September pihaknya bekerjasama dengan Aklindo dan Akli akan kembali melakukan sosialisasi di dua Desa yakni, Desa Lubuk Kute dan Muara Kepayang.

“Insa Allah, kalau tidak ada halangan nantinya pihak kita akan melakukan kembali sosialisasi di dua desa. Tujuannya, agar dapat menjegah kejadian-kejadian yang seperti saat ini.” Tukasnya.

Berita sebelumnya, kasus dugaan pungli ini mencuat dikarenakan sampai sekarang belum ada kepastian pemasangan listrik kerumah mereka. Sementara, dana sudah disikat oleh oknum tersebut. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat ini warga ini akan melaporkan persoalan yang menimpa mereka ke pihak Penyidik.

Hal tersebut seperti dialami beberapa warga desa di Kecamatan Kikim Selatan, yang merasa tertipu dan hanya dijanjikan akan dilakukan pemasangan listrik kerumah mereka.

“Waktu itu oknum datang nawarkan pemasangan listrik ngakunye dari PLN Lahat dan mintak duit awal Rp.500.000,” ungkap Karmawati (40), warga Kikim Selatan, kemarin.

Diakui Karmawati, dengan ada keinginan pemasangan listrik, maka akhirnya dicapai kesepakatan harga, yaitu Rp.3,5 juta untuk pemasangan. Namun, baru dibayar Rp.500.000 pada tanggal 12 Desember 2009 silam, kemudian pada tahun 2010 menyerahkan Rp.2800.000 kepada oknum T (inisial,red). Janjinya, pada bulan Agustus semua akan dipasang, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda pemasangan.

Berdasarkan pengamatan dilapangan menyebutkan, kejadian yang menimpa warga di Kecamatan Kikim tersebut telah banyak dialami disetiap desa, sehingga jumlah korban terus bertambah dengan modus yang ditawarkan sama seperti yang lain dan kwitansi yang ada tidak ada ketentuan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Aku pokoknya nak minta duit itu dibalike, karena di janjikan saja sampai sekarang, dak ado tanda nak dipasang,” kata Sarkawi (50) warga Kikim Selatan lainnya.

Dimana, menurut dia, selama ini dirinya telah melunasi penyetoran sejumlah Rp.3,5 juta kepada oknum tersebut, dengan pembayaran sebanyak tiga kali dan yang terakhir tanggal 18 Agustus 2010. Kejadian ini telah merugikan masyarakat dan telah membuat masyarakat resah atas ulah yang dilakukan oknum yang mengaku dari pihak PLN Lahat ,serta Tebing Tinggi tersebut.

“Kami minta tolong dengan pihak terkait, untuk membantu, sipaya duit pacak dibalikan,” lanjut Sarkawi seraya menambahkan jika hal ini tetap berlangsung, maka pihaknya makin sepakat akan mengadukan hal ini ke polisi dalam waktu dekat. Janji Sarkawi saat dibincangi oleh wartawan. (firdaus*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 years ago