
*1 Ekor Dihargai Rp.60 Ribu*
politiksaman.com-Lahat (19/09), Berdalil susah mencari Nafkah, Masyarakat Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan nekad berjualan anak monyet dengan harga Rp. 60 ribu perekornya.
Inilah kalau semua orang mau berpikir, juga bagi para pejabat yang ada jika melihat disekeliliangnya ternyata masih banyak orang-orang yang tidak mampu mencari nafka. Namun, mereka tidak mudah untuk putus asa dengan berbagai cara mereka harus menghasilakan uang guna untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Kami jual anak monyet ni karena sedang musim arus mudik dan balik. Banyak pengendara yang dari jawa nak membelinye,” ungkap Aman (16) salah satu penjual anak monyet, ditemui di lokasi beberapa waktu lalu,
Dan hal ini dirasakan oleh beberapa warga Desa Paduraksa, Kecamatan Kikim Timur. Dimana, mereka menjajakan anak monyet kepada pengendara yang melintasi jalan lintas sumatera (Jalinsum) yang ada.
Menurutnya, anak monyet yang dijajakan adalah hasil menangkap dihutan dan kemudian dijual kembali seharga Rp.60.000/ekornya, namun dapat ditawar, sehingga dalam suasana ramai sekarang dagangan akan cepat laku terjual.
“Silahkan pak dibeli murah dan meliharanye gampang serta bisa ditawar,” lanjut Aman menjajakan ke salah satu calon pembeli yang melintas.
Pengendara yang berminat membeli juga terpantau lumayan banyak, dimana anak monyet yang dijajakan terjual setiap harinya rata-rata 5 – 10 ekor. Namun, ada juga yang hanya melihat-lihat saja karena jualan yang dijajakan sangat unik dan jarang ditemui.
“Unik apa yang dijual dan sangat jarang ditemui sehingga menarik untuk dilihat namun hewan tersebut dilindungi atau tidak,” ungkap Musa (40), pengendara yang kebetulan melintas.
Ditambahkannya, selama hewan yang dijual tidak dilindungi boleh saja untuk diperjual belikan, dan apa yang dilihat sekarang tidak ditemui diwilayah lainnya sehingga sangat unik untuk dilihat. Namun, ada pengendara yang tetap membeli anak monyet tersebut untuk dipelihara dan tidak menghiraukan dilindungi atau tidak, sehingga rela membeli tanpa memikirkan harga yang ditawarkan penjual.
“Kami membeli hewan ini untuk dibawa ke Jakarta dan dipelihara secara baik, kalau masalah dilindungi kita kurang tahu,” pungkas Didi (50), seorang pengendara yang kebetulan membeli seekor monyet. (Firdaus*)


0 komentar:
Post a Comment