
*Disnakkan Akan Edarkan Peringatan Larangan Penjualannya*
politiksaman.com-Lahat (19/09), Peredaran ayam afkiran atau pramuka saat ini dinilai rawan akan flu burung terus menjadi buah bibir ditegah-tegah masyarakat. Untuk itu, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Lahat, Sumatera Selatan dalam waktu dekat akan segera merekomendasikan ke masing-masing broker atau pengepul untuk tidak lagi menjual dan mengedarkan jenis ayam ini ke masyarakat.
Seperti yang disampaikan Kadisnakkan Lahat, Ir Tri Susilo MSi, di dampingi Kabid Kesehatan Hewan, Ir Juni Hermiati, ketika dibincangi oleh wartawan belum lama ini di ruang kerjanya. Dimana menurut dia, ada banyak alasan sebenarnya kenapa sampai di larangnya peredaran ayam jenis ini.
“Ayam ini pada musim Flu Burung kemarin, sekitar 70 % lebih positif dan terindikasi terjangkit. Sehingga, akhirnya melalui pemerintah pusat, dalam hal ini Kementrian kesehatan dan peternakan merekomendasikan agar peredarannya tidak lagi di peruntukkan sebagai ayam pedaging.” Kata Tri Susilo belum lama ini.
Tri menggakui, selain sangat rawan akan virus Flu Burung, ayam jenis ini juga sangat rentan menyebabkan manusia yang mengkonsumsinya terjangkit penyakit-penyakit tertentu, seperti gangguan ginjal, hingga kanker sekalipun. Karena, selama masa pemerliharaannya, ayam ini seringkali di berikan suntikan serta obat-obatan kimiawi, baik sebagai perangsang petelur atau pertumbuhannya.
“Kasus ayam ini sebenarnya hamper serupa dengan saat kita mengkonsumsi mie instant, dimana dampaknya tidak serta merta adanya, melainkan beberapa tahun kedepannya.” Ungkapnya.
Saat ini, memang hanya di beberapa daerah saja yang masih saja mengkonsumsi ayam jenis ini sebagai pedaging. Diantaranya Lahat, Pagaralam, dan Empat Lawang, karena jelas jika di tingkat broker, harga ayam ini sangat murah dan akan menghasilkan untung yang menjanjikan adanya.
“Broker itu kan pengusaha, yang tentunya mencari keuntungan. Akan tetapi, alangkah ironisnya hal ini jika di biarkan saja, karena masyarakat luas yang akan jadi korbannya.” Tambah dia.
Untuk itulah, Tri mengatakan bahwa dengan sosialisasi yang ada, kedepannya di harapkan bias mencegah kemungkinan-kemungkinan terburuk menimpa dan terjadi di Lahat khususnya. Koordinasi, sosialisasi, dan juga antisipasi sedini mungkin jelas akan segera di laksanakan pihak Disnakkan, dan juga pihak terkait lainnya.
“Bila diperlukan, sanksi tegas sekalipun bias kita ambil, hal ini demi menjaga keadaan dan kondisi di tengah-tengah masyarakat agar bias selalu baik kedepannya,” tegas Tri.
Lebih jauh, Tri menghimbau serta mengigatkan kepada segenap masyarakat Lahat, agar kiranya kedepan bias lebih pintar dan bijak dalam mengkonsumsi daging, terutama ayam. Jangalah terlalu sering mengkonsumsi daging ayam afkiran, dan lebih baik lagi jika mengkonsumsi ayam kampong atau memang ayam yang di rekomendasikan oleh pemerintah, khusus pedaging adanya.
“Harapan kita, dimulai dari sekarang agar seluruh lapisan masyarakat lebih jelih dalam mengkonsumsi daging ayam. Ayam kampong jauh lebih jika di bandingkan dengan ayam afkiran, karena jelas jauh lebih aman dan terjamin akan kesehatannya.” Ingat Tri untuk semua masyarakat. (Firdaus*)


0 komentar:
Post a Comment