
* Terus Pantau Kondisi di Lapangan*
politiksaman.com-Lahat (22/08), Memasuki minggu kedua bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan pokok makin meningkat harga jualnya, terutama sembilan bahan pokok. Sementara itu, Pihak Dinas Peternakan Dan Perikanan (Disnakkan) bersama dinas terkait memastikan dari hasil sidaknya, Lahat bebas dari sapi gelongong.
Belakangan ini ada satu komoditi lagi yang sangat mendapatkan kebutuhan daging dan telur. Ini semata demi mencegah dan menjaga kemungkinan-kemungkinan seperti beredarnya daging sapi ‘gelongong’ dan ayam mati kemarin (tiren).
Menurut Kepala Dinas (Kadisnakkan) Lahat, Ir Tri Soesilo MSi ditemui beberapa waktu lalu, bahwa hingga saat ini kebutuhan daging di Kabupaten Lahat masih cukup. Stok daging didatangkan dari Lampung, sementara untuk sapi gelongong sampai sekarang belum kita temui di lapangan, pun demikian pula dengan ayam tiren.
“Sejauh ini Lahat, masih aman dari kasus diatas. Tapi hal ini jelas bukan membuat kita agak lebih aman.” Terangnya.
Sebab, dikatakan Tri, harga daging sapi dari awal sebelum puasa sekitar Rp.68 ribu, sejauh ini menurut pantauan sudah mencapai harga Rp.75 ribu dipasaran, tinggal bagaimana kita melihat stok daging sapi, ayam, kambing dan kerbau saat ini. Jika semuanya masih mencukupi, Insya Allah semuanya masih akan terkontrol dan aman-aman saja.
“Kita akan terus berusaha mengamankan stoknya di lapangan. Jika setok aman, permainan harga di tingkat pedagang tidak akan terjadi sebegitu signifikannya.” Papar Tri.
Menurutnya, pihaknya hingga akhir Ramadhan dan Idul Fitri akan kembali melakukan sidak pasaran. Selain melihat kondisi ketersediaan barang di pasaran, juga terus memantau kemungkinan kecurangan-kecurangan yang ada, intinya jangan sampai konsumen dalam hal ini masyarakat menjadi di rugikan kedepannya.
“Kebutuhan semua daging untuk Kabupaten Lahat 2010 sendiri mencapai 13 ribu ton, ini naik dari tahun kemarin sekitar 15%, hal ini juga dipengaruhi dengan naiknya pendapatan dan jumlah penduduk. Oleh karena itu, kita akan usahakan semaksimal mungkin agar masyarakat tidak jadi di rugikan di lapangannya, ” tukasnya.
Sementara Kasi Kesehatan masyarakat dan Veteriner Disnakkan Lahat, Darhanuddin SE mengungkapkan, untuk menjaga keamanan konsumen, sebaiknya membeli daging di los pasar yang seharusnya (resmi), jangan di lapak yang tak terdaftar.
“Ciri-ciri daging gelonggong itu sebenarnya sangat mudah di lihat. Seperti bila digantung, airnya akan terus menetes, diLahat memang sejauh ini tidak ditemui. Namun, sudah sewajarnya para pembeli untuk lebih waspada sebelum membeli,” ungkap Darhanudin.
Dirinya juga menghimbau agar semua pihak bias saling menjaga kondisi di lapangannya, ini semua supaya tidak ada yang saling merasa dirugikan dalam transaksi di lapangannya. “memang kita akan terus pantau, tapi hendaknya semua pihak bias terus bekerjasama dan membantu apabila menemukan serta mencurigai daging yang beredar dipasaran segera memberitahu kepada kita.” Tukas Darhanudin. (firdaus*)


0 komentar:
Post a Comment