politiksaman.com-Lubuklinggau (04/08), Puluhan ton ikan mas dan ikan nila milik pengusaha kolam air deras di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau dan sebagian di Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, mati mendadak.
"Dugaan sementara ini karena terkena potasium jenis racun ikan, ini terlihat saat ikan mati sebagian matanya pecah. Untuk mengurangi kerguian terpaksa ikannya dipanen dan dijual dengan harga murah," kata Darus (35) pemilik kolam air deras di Kelurahan karang Ketuan, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Rabu.
Kejadian ini kata dia, terjadi Rabu Shubuh sekitar pukul 04.00 WIB, akibat kejadian tersebut dirinya mengalami kerugian mencapai Rp 15 juta, dengan asumsi harga jual ikan mas ke tingkat pedagang Rp15.000/kg.
Kendati sebelumnya sudah dilakukan penamburan garam untuk menetralisiri racun yang ada di air, namun hal itu tidak berhasil.
Selain dirinya hal yang sama juga dialami oleh pengusaha kolam lainnya antara lain Silo dengan ikan yang mati mencapai 500 kg, Sumarsono dengan kerugian ikan yang mati 400kg. Riduan sebanyak 1,5 ton.
Kemudian Pian sebanyak satu ton, Apung sebanyak 100 kg, Jamil 100 kg, Tarmizi 1 ton.Selanjutnya kolam milik mantan bupati Musi Rawas H Ibnu Amin, Sarbi dan Wito dengan kerugian ikan yang mati mencapai puluhan ton.
Kejadian yang terjadi untuk kesekian kalinya itu menurut pemilik kolam, berasal dari air irigasi yang mengairi usaha yang berusmber dari bendungan Watervang Lubuklinggau dan mengalir ke desa-desa di Kecamatan Muara Beliti dan Tugumulyo, Musi Rawas.
Sementara itu menurut petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Lubuklinggau, Rusmiati, dari data sementara yang mereka terima jumlah ikan yang mati mencapai 15 ton terdiri dari jenis ikan mas dan nila.
Ikan yang mati tersebut diperkirakan akibat racun, namun sejauh ini jenisnya masih harus diteliti di laboratorium. Dimana ikan yang mati tanda-tandanya antara lain mata pecah, mati dalam durasi 1,5 jam.
Sebelumnya kejadian ini juga menimpa kolam milik Usman yang terletak di Kelurahan Eka Marga, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, yang terjadi pada awal Juni 2010 lalu, dengan kerugian mencapai Rp2 miliar. (edo*/Polsaman1)
0 komentar:
Post a Comment