*Jelang Ramadhan Lahat Aman*
politiksaman.com-Lahat (04/08) Meyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi bakal tiba, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat merasa perlu memantau persediaan stok sembilan bahan pokok (sembako), karena sembako merupakan produk komoditi untuk masyarakat luas yang harus diperhatikan, mulai kualitas, harga, dan stok di pasaran.
Hal ini terlihat kemarin (04/08), sekitar pukul 10.00 Wib, petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan juga DPRD Lahat memantau dan menyidak beberapa titik pasar yang ada. Dari pantauan, tepatnya di tiga toko sembako sekitaran Pasar Lematang, yakni Toko Sumatera, Bintang Terang, dan Sepakat, didapatkan memang harga sembako relatif aman, dan stok hingga menjelang ramadanpun aman, siap dari sekarang dipasarkan.
Seperti yang diungkapkan oleh Arifin (39) pemilik Toko Sumatera, dimana menurut dia, harga sembako di tokonya relatif yang mengalami kenaikan, pendek kata, aman hingga menjelang ramadan kedepan, akan tetapi sejauh ini, daya beli dari masyarakat sedikit menurun tak seperti hari biasa-biasanya.
“Hingga memasuki H-7 untuk stok barang aman, harga tidak mengalami kenaikan yang cukup signifikan, akan tetapi, yang menjadi persoalan kali ini, bagaimana daya beli warga menjelang ramadan sedikit menurun, tak seperti hari biasa,” Katanya.
Selain itu, dirinya juga mengatakan, kemungkinan besar akan terjadi penuirunan daya beli, disebabkan masyarakat akan membeli bahan pokok ketika masuk fase Ramadhan, biasanya harga sudah relatif stabil.
“Kemungkinan mereka akan belanja ketika masuk bulan ramadan, disitulah, kita akan melakukan pengamanan terhadap stok, jaga-jaga terjadi gejolak dalam membeli sembako.” Ujar Arifin
Untuk harga jual beberapa komoditi Sembako sendiri, seperti gula dijual dengan harga Rp.10 ribu/Kg, beras selancar perkilo mencapai Rp.7.300/Kg, untuk terigu biasa dihargai Rp.5.000/Kg, sedangkan terigu segitiga biru Rp.7.000/Kg, dan untuk minyak goreng (migor) curah dan fortune dalam kemasan Rp.9.000/Kg.
“Stok barang banyak dan aman hingga masuk lebaran, tapi yang saya katakan diawal, daya beli masyarakat belum begitu tinggi, dan mereka banyak jaga-jaga saat bulan puasa,” Tegas Arifin ketika dibincangi oleh rombongan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dinas Disprindag.
Senada, Cuandi (35) pemilik Toko Bintang Terang mengatakan, untuk migor curah dan kemasan, beras selancar, gula, dan terigu dijual sama dengan toko-toko sepanjang Pasar Lematang.
“Memang untuk kenaikan lagi belum begitu signifikan, sebab bari satu bulan lalu, sembako mengalami lonjakan hingga 5 persen saja,” katanya.
Sementara itu, Ationg (56) pemilik Toko Sepakat menuturkan, dirinya menjual bahan sembako naik sekitar 2 persen, dan tidak pernah melebihi dari ketentuan tersebut.
“Takutnya, apabila kita naiknya melebihi dari 2 persen, maka pemerintah pusat hingga kabupaten bakal menggelar operasi pasar murah (OPM) dan turun ke lapangan memantau sejauhmana kenaikan tersebut,” Tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lahat, Ir Agustia Budiman MM, didampingi Wakil Ketua III DPRD Lahat, Sri Marhaeni W SH mengatakan, pihaknya tidak akan menggelar OPM, apabila harga di pasaran masih aman dan tidak terjadi gejolak.
“Kita akan tetap memantau dan mengawasi pergerakan harga dari sembako tersebut, apabila dikemudian hari, didapatkan harga yang dimaksud melonjak tinggi, maka satu-satu jalan untuk mengantisipasinya dengan melakukan OPM, gunanya menekan kembali harga,” Ulas Agustia.
Ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah kabupaten (pemkab) Lahat melalui Disperindag dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) langsung turun ke lapangan, guna meninjau dan melihat secara dekat.
“Sidak yang kita lakukan ini, guna untuk dapat mengetahui pergerakan dari harga dan stok sembako tersebut di pasaran, jangan sampai ketika masuk ramadhan, produk yang memang menjadi komoditi warga hilang di tengah jalan atau kata lain pura-pura ditiadakan agar bisa melambungkan harganya.” Cetus dia. (Firdaus*)
0 komentar:
Post a Comment