Tuesday, August 31, 2010

2069 Pelanggan Keluhkan Pemasangan Jaringan Listrik Baru


*Sudah Dipungut Bayaran, Tapi Tak Kunjung Terpasang*

politiksaman.com-Lahat (31/08), Sedikitnya, 2069 pelanggan pemasangan jaringan listrik baru mengeluhkan dan mempertanyakan kinerja pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), khususnya PLN WSJB II Rayon Lembayung, Kecamatan Kota, Kabupaten Lahat. Pasalnya, hingga saat ini masyarakat telah dipungut bayaran dengan besarnya biaya berpariasi. namun, sampai sekarang tak kunjung terpasang.

Tidak bias dipungkiri, penggunaan listrik sekarang memang merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat, secara otomatis hal ini juga menambah minat warga untuk memasang jaringan listrik baru, khususnya kerumah-rumah, terutama yang berada dipedesaan. Namun, belakangan diduga ada oknum dan juga pihak terkait yang memanfaatkan hal ini di lapangan, sehingga cenderung merugikan warga tersebut.

Untuk itu, keluhan dari warga ini terus berdatangan serta mempertanyakan tindakan yang dilakukan oleh pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), khususnya pertugas yang ada di lapangan. Dimana mereka belakangan di ketahui meminta pembayaran terlebih dahulu, guna memasang jaringan listrik kerumah. Namun, ada masyarakat yang sampai sekarang belum menikmati jaringan listrik tersebut, meskipun telah membayar di muka sebelumnya.

“Kami la ngasih duit sebesak Rp.4 juta untuk masang listrik, tapi la 4 bulan lebih, belum ade tande-tande nak dipasang listrik kami dengan alasan yang macam-macam saat di tanyeka,” ungkap Ganda, warga Kecamatan Gumay Talang di temui beberapa waktu lalu.

Menurutnya, karena besarnya keinginan untuk memasang jaringan listrik tersebut, karena memang hal ini di butuhkan, selain sebagai penerangan, maka dirinya saat itu langsung menghubungi pihak PLN guna melakukan permohonan pemasangan jaringan listrik. Bahkan, saat dirinya diminta membayar sebesar Rp.4 juta, walau dengan memaksa dan di janjikan listrik akan segera masuk, nyatanya sampai sekarang belum dipasang.

“Aku mbayar untuk masang listrik itu tepakse jual tanah, tapi dik dipasang jeme lisrtik sampe sekarang, bingung juge kami ini,” lanjut Ganda lagi.

Oleh karena itu, dirinya dan juga masyarakat sekitar kawasannya itu saat ini menyesalkan belum adanya pemasangan jaringan yang dijanjikan, padahal sudah membayar sejumlah uang, sembari berharap ada perhatian dari pihak terkait atas kejadian ini, dan jangan sampai masyarakat menjadi korban.

“Kami idak ngerti lagi makmane ini, karena setiap ditagih dan di tanyekah, pasti janjinye minggu depan. Sekalian kami mohon dan minta kepada pihak terkait agar ade perhatian dengan masyarat ni,” urainya.

Hal senada disampaikan Ruslan, juga salah satu warga yang sudah lama menunggu untuk dipasangkan jaringan listrik mengatakan, dirinya memang sudah lama menunggu, memang akhirnya sekarang telah dilakukan pemasangan jaringan, itu saja berkat dirinya mendesak terus pihak PLN agar dipasang.

“Kami kadang la bebantahan mangke pacak tepasang listrik ni, kalo idak macam itu pasti masih harus nunggu terus,” ungkap Ruslan.

Terpisah, Manager Rayon PT PLN WS2JB Cabang Lahat, P Sitompul, melalui Supervisor Pelayanan Pelanggan, Mugi Basuki saat di temui dan dimintai keterangannya membantah adanya kesengajaan hal ini. Termasuk saat di jelaskan bahwa di lapangan sudah ada pemungutan sejumlah uang dari warga.

“Kita sudah sosialisasikan ke warga, bahwa dalam pemasangan jaringan baru, itu pasti ulah oknum,” ungkapnya.

Diakui Mugi, saat ini memang pihaknya (PLN.red) masih memiliki ‘hutang’ sekitar 2069 calon pelanggan baru masih masuk daftar tunggu pemohon pemasangan jaringan baru. Sampai saat ini di kemukakannya bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan sampai kapan hal ini akan berlangsung, dengan alasan yang masih kurang jelas.

“Kita masih banyak kendala di lapangannya, salah satunya adalah masalah materil pemasangan jaringan baru. Jadi memang saat ini jumlah pendaftar sudah banyak, tapi kami tidak pernah memungut biaya,” pungkasnya.

Jika di singgung mengenai adanya pemaksaan kepada pelanggan baru untuk wajib memasang jaringan bertegangan 1300 VA, dirinya tak bisa berbicara banyak. Di katakannya, setahunya hal ini sepenuhnya jadi kehendak warga sendiri, dan tanpa ada tekanan.

“Kita bebaskan warga kok. Tapi tetap akan segera menyelidikinya di lapangan terkait keluhan warga selama ini.” Janji Mugi, kemarin ketika dibincangi oleh wartawan dikantornya. (firdaus*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago