Thursday, July 15, 2010

Pemkot Akan Lakukan Penertiban Parkir


politiksaman.com-Lubuklinggau (15/07), Pemerintahan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, melalui Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubkominfo)berencana menertibkan tukang parkir liar yang beroperasi sepanjang jalan poros dan tempat-tempat lahan parkir lainnya.

Dishubkominfo akan bekerjasama dengan aparat kepolisian yang tergabung dalam tim gabungan dalam waktu dekat ini akan menggelar razia tukang parkir liar yang berada di pusat keramaian seperti pasar, pertokoan di pinggir-pinggir jalan. Rencana razia akan dijadikan agenda rutin Dishubkominfo setiap minggu.

"Kami sudah memprogramkan untuk membuat komitmen dalam penertiban tukang parkir liar yang berada di Kota lubuklinggau. Karena selama ini keberadaan mereka ini di luar koordinasi dengan Dinas. Yang paling penting mereka selama ini tidak membayar retribusi parkir ke pemerintah," kata Kepala Dishubkominfo Kota Lubuklinggau Azhari JN (14/07).

Menurutnya selama ini pengelolaan parkir di Kota Lubuklinggau belum optimal, di lapangan masih banyak tukang parkir liar tidak disertai surat tugas dari Dinas. Selama ini mereka melakukan pungutan liar (pungli) dan tidak ada kontribusi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau. Parkir ini merupakan salah satu sumber PAD yang cukup potensial dimiliki Pemkot Lubuklinggau.

Petugas parkir liar ini umumnya mereka tidak mempunyai surat tugas dari Dishubkominfo dan tidak dilengkapi dengan seragam beserta atribut parkir. kegiatan ini bertujuan sebagai upaya untuk melakukan pendataan dan melakukan pembinaan, setelah itu baru diberikan surat tugas.

Jika membandel mereka akan diserahkan kepada pihak kepolisian karena sudah melakukan pelanggaran yakni pungli.

"Seluruh petugas parkir ini akan kami data dan diberikan sosialisasi terkait retribusi yang harus mereka bayar kepada pemerintah. Setelah itu diberikan surat tugas resmi dari dinas," paparnya.

Azhari menambahkan, selain menertibkan para petugas parkir pihaknya juga akan melakukan pembinaan khusus kepada petugas parkir yang saat ini resmi berseragam dari dishubkominfo.

Diharapkan dengan razia dan penertiban pengelolaan parkir oleh Dishubkominfo dapat membantu penyerapan PAD dari bidang parkir secara optimal dengan harapan dapat memenuhi target PAD dishubkominfo setiap tahunya.

sementara itu adanya rencana penertiban para tukang parkir liar ini disambut positif oleh masyarakat. Pasalnya, keberadaan tukang parkir liar saat bekerja kerap meresahkan masyarakat karena hanya mementingkan bayarannya saja. Padahal para tukang parkir ini bukan hanya menagih tarifnya saja, melainkan juga mengatur lalulitas di sekitarnya.

"Kadang-kadang para tukang parkir liar ini menyebalkan, mereka seenaknya saja menagih uang, namun tugas lainnya seperti mengatur kendaraan yang ada di sekitarnya tidak diperhatikan dan keamanan kendaraan tidak terjaga," kata Ucok warga Kelurahan Kelurahan Jawa Kanan.

Hal senada diungkapkan petugas parkir resmi di Pasar inpres, Aan. Menurutnya adanya penertiban para tukang parkir ini sangat positif. Karena selama ini tukang parkir indentik dengan preman, dan tanpa dibekali dengan surat tugas dari Dishubkominfo.

Para tukang parkir ini harus ditertibkan untuk di berikan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban petugas parkir yang bekerja di lapangan.

"Saya yakin apabila tukang parkir ini ada pengakuan dari pemerintah dengan dibekali surat tugas dari Dishubkominfo, para tukang parkir ini akan semangat dalam bekerja dan mau membayar retribusi parkir kepada pemerintah," katanya.

Dibeberapa tempat dikawasan padat lalu lintas seperti disepanjang jalan Yos Sudarso hingga lapangan Merdeka pusat kota Lubuklinggau masalah kemacetan lalu lintas salah satunya karena pengelolaan parkir dan pembangunan perkantoran yang tak memiliki lahan parkir yang memadai, seperti perkantoran Bank Mandiri cabang di persimpangan jalan RCA Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kelurahan Jawa Kiri. (edo*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 years ago