
politiksaman.com-OI/Indralaya (15/07), Pelebaranruasjalan lintas timur (Jalintim) ruas Palembang-Indralaya-Kayu Agung mendesak dilaksanakan. Karena tingginya volume kendaraan yang melintas sudah tidak sebanding dengan kesediaan ruas jalan.
Bahkan angka kecelakaan dari Satlantas OI tahun 2009 telah mencapai 231 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 105 orang. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Ilir (OI) Iklim Cahya, bahwa tingginya angka kecelakaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dengan kecenderungan terus meningkat merupakan salah satu indikatornya mendesaknya pelebaran jalan.
“Kondisi jalan yang sempit dan kurang baik menyebabkan, jalan rawan kecelakaan dan rawan macet, dan ini tidak bisa dipungkiri lagi,” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya Dicontohkannya, bahwa kalau ada kendaraan yang kecelakaan dijalan atau mobil
yang pecah ban dipastikan akan terjadi kemacetan.
“ Solusinya , saya kira sudah waktunya jalintim dibuat dua jalur oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga lalu lintas dapat berjalan lancar,”ujarnya.
Sementara itu, Kapolres OI AKBP Rizal Syahman Radi melalui Kasatlantas OI AKP Mifta Hadi mengatakan, bahwa saat ini kondisi Jalintim khususnya ruas Palembang-indralaya-Kayu Agung memang tidak memadai lagi.
“Volume kendaraan sudah terlalu padat dan tidak imbang dengan kesediaan lebar jalan,” katanya.
Akibat dari itu, lanjutnya, pengendara menjadi tidak tertib seperti menyalib yang seringkali menjadi penyebab kecelakaan. “Selain itu juga, tidak tersedianya lampu jalan yang memadai dan masih kurangnya rambu-rambu peringatan pada daerah rawan kecelakaan,”bebernya.
Masih menurutnya, bahwa upaya Satlantas mengurangi angka kecelakaan, antara lain menambah plang himbauan berhati-hati pada daerah rawan kecelakaan dan mempublikasikan nomor telpon pos laka terdekat sebagai antisipasi bila ada kecelakaan dan macet.
“ Akan tetapi semua itu masih harus didukung oleh sarana infrastruktur yang memadai seperti kelayakan badan jalan,” ungkapnya.
Mengenai jumlah kecelakaan dan korban jiwa, dia mengakui memang akhir-akhir ini terus meningkat setiap tahun. Mifta menerangkan, dari data rekapitulasi kecelakaan lalu lintas Bumi Caram Seguguk 5 tahun terakhir, sejak tahun 2005-2009 jumlah kecelakaan meningkat sampai 5 kali lipatnya yaitu dari tahun 2009 sebanyak 44 kecelakaan menjadi 231 kecelakaan pada tahun 2009.
“Khusus, korban meninggal dunia akibat kecelakaan meningkat lebih dari dua kali lipat, yaitu pada tahun 2005 baru 42 orang dan tahun 2009 telah mencapai 105 orang,”ungkapnya.
Terbaru, untuk tahun 2010 periode Januari-Mei korban meninggal dunia sudah mencapai 43 orang, yang sebagian besar di Jalintim. Sehingga pelebaran jalan memang mendesak dilakukan, yang idealnya menjadi dua jalur. (win).


0 komentar:
Post a Comment