*2 Hari Premium Menghilang Dari Pasaran*
politiksaman.com-Lahat (08/06) Isu akan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibatnya, warga mulai terlihat ramai dan antrian berjam-jam sampai meluber ke badan jalan umum terlihat kemarin (07/06) di setidaknya 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU di kawasan kota Lahat, masing-masing di kawasan Jl RA Martadinata, Kelurahan Bandar Agung, dan juga di kawasan Desa Selawi.
Antrian ini sendiri di mulai sejak sekitar pukul 08.00 Wib pagi hari, karena di SPBU tersebut, warga melihat Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis Premium (bensin.red) mulai di pasok oleh truk tanki yang ada. Sontak saja, warga yang sejak sekitar 2 hari lalu mengalami kesulitan mendapatkan bensin ini, kemudian ‘menyerbu’ SPBU yang ada, karena takut kembali kehabisan.
“Padahal SPBU belum kami nyatakan di buka kembali, tapi antrian warga yang membawa motor dan juga mobil sudah secara otomatis membentuk barisan antriannya, dan kami tidak kuasa menolak,” ungkap Jum (30), salah seorang petugas SPBU yang di temui kemarin.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tepatnya di SPBU 24.314.47 Bandar Agung, antrian warga sendiri bias mencapai sekitar 500 meter lbih dan bahkan sampai memacetkan kondisi badan jalan, serta jelas mengganggu kelancaran lalu lintas yang ada. Ketika di tanyakan ke salah satu warga, sebut saja Mukmin (20) warga Perumnas Bandar Jaya mengatakan, dirinya mengkhawaturkan kondisi di lapangan saat ini. Menurutnya, kelangkaan ini mungkin di kaitkan dengan adanya wacana akan di tariknya subsidi pemerintah.
“Kalo Bensin jadi naik, nah jadi bingung nian hidup di Indonesia ini. Sudah serba mahal berarti kebutuhan hidupnya, dan masyarakat kecil juga ujung-ujungnya yang jadi korban,” ungkapnya.
Antrian di SPBU Bandar Agung ini semakin menjadi dan sempat parah, di karenakan beberapa waktu kemudian, ada sekelompok warga yang membawa derijen kapasitas 20 liter juga ikut antri, dan hal ini di biarkan saja oleh petugas SPBU yang ada.
“Cubolah jangan di layani dulu yang make derijen itu pak, biso bae mereka itu nak nimbun, dan akan berbahagia di atas penderitaan warga lain kedepannya,” pungkas Mahmudi (45), seorang warga lainnya dengan nada kesal.
Hal yang sama juga terlihat di SPBU 24.314.35 di Desa Selawi. Dimana di kawasan ini juga terjadi pemandangan yang serupa. Dimana baik truk, mobil pribadi, dan juga dominasi motor mengantri dengan saling berebutnya. Bahkan, ada juga trik lain dari warga, ketika derijen di larang masuk. Mereka secara berulang-ulang mengisi tangki motornya, dan kemudian di sedot ke wadah lain, sebelum kemudian antri kembali.
“Masih ado bae yang nak curang itu. Payolah bebagi dikit bensin yang ado, jangan Cuma mikirke kepentingannyo dewek,” ujar salah satu petugas SPBU Selawi.
Warga yang berhasil di wawancarai, rata-rata mengatakan ke khawatirannya atas ‘hilangnya’ pasokan BBM, khususnya Bensin di pasaran belakangan ini. Oleh karena itu, kepada para pihak yang terkait, warga mengharap agar kiranya Pemerintah Indonesia bias sedikit bijak dalam mengatasi masalah yang ada di lapangan ini.
“Kami ini memang membutuhkan Bensin. Hanya saja, kalo harganya ‘melangit’ seperti yang akan di rencanakan Pemerintah pusat, jelas semua akan memberatkan warga, terutama di daerah-daerah yang ada,” harap beberapa warga lainnya.
Terpisah, Robert selaku Humas PT Pertamina sector Sumbagsel saat di mintai keterangan Via HP-nya mengatakan, kelangkaan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan isu kebijakan pemerintah yang ingin menarik subsidi BBM, khususnya premium, yang juga secara otomatis juga akan berdampak pada kenaikan harga jual premium sendiri.
Kelangkaan premium sekitar 2 hari yang lalu adalah murni kebijakan pemerintah, dalam hal ini PT Pertamina Sumbagsel yang ingin mengatur kembali pola kuota pendistribusian premium di seluruh kawasan sumsel sendiri yang saat ini kondisinya sudah over kapacity.
“Suplai BBM saat ini sudah lewat batas. Jika kondisi ini tidak dibenahi, di takutkan di masa peringatan hari-hari besar nantinya, ada daerah yang tidak akan lagi mendapatkan kuota BBMnya, sehingga terjadi kelangkaan,” Kata Robert kemarin ketika dikonfirmasi oleh wartawan.
Menurut Robert, kebetulan saja selama sekitar 2 hari belakangan, Lahat, Muara Enim, Prabumulih dan sekitarnya terkena jatah pendataan kembali tersebut. Namun, di pastikannya untuk kebutuhan beberapa hari kedepannya, semua akan baik-baik saja, dan akan kembali lancer, dengan harga jual BBM khususnya premium masih pada harga lama.
“Kita, jamin untuk kedepannya tiap-tiap SPBU akan mengalami kekosongan, Insa Allah akan kembali lancer serta harga jualpun masih pada harga lama, belum ada instruksi dari pemerintah untuk naik kok Mas.” Pungkasnya secara tegas. (Firdaus*)
0 komentar:
Post a Comment