politiksaman.com-Lahat (10/06), Masyarakat Desa Tanjung Alam, Kecamatan Kikim Selatan selalu khawatir dan waspada jika hujan turun. Hal ini karena kondisi amblas yang ada disepanjang sungai Lingsing sangat memprihatinkan. Kekhawatiran masyarakat sangat beralasan, karena tanah sepanjang desa sudah amblas dan rumah masyarakat disekitar aliran sungai takut amblas.
”Penanganan atas masalah ini pernah dilakukan dengan manual melalui swadaya masyarakat desa, namun belum mampu untuk menanggulangi amblas tanah,” ungkap Nirwana, Kepala Desa Tanjung Alam di temui kemarin.
Menurut Nirwana, pemerintah desa pernah mendatangkan alat berat dengan swadaya masyarakat pembiayaannya, namun secara manual saja dan belum mampu menanggulagi secara baik. Sekarang keadaan ambals tanah disekitar rumah warga sangat memprihatinkan, karena khawatir dapat amblas sehingga menghanyutkan rumah warga ketika hujan turun dan sungai banjir.
Pantuan di lapangan menunjukkan rumah warga sangat dekat sekali dengan aliran sungai dan tanah yang amblas, sehingga masyarakat harus waspada kemungkinan terjadi ambals yang lebih parah akan terjadi.
“Kami takut nian ame hujan deras terus, pacak hanyut humah kami yang ade disepanjang sungai ini, dan kondisi ini jelas butuh nian beronjong pengaman yang ada,” kata Risman (39), warga Tanjung Alam.
Ditambahkan Risman, dirinya mengharapkan pihak terkait harus cepat melakukan tindakan, agar rumah warga sekitar aliran sungai tidak ikut amblas. seluruh rumah akan ikut hanyut karena tidak ada penahan tanah yang baik.
Kebutuhan akan beronjong sangat mendesak bagi masyarakat, apalagi sekarang musim hujan mulai terjadi. Hal ini yang membuat warga was-was dan tidak bisa tidur sepanjang malam takut tanah amblas.
“Masyarakat sangat membutuhkan beronjong sebagai penguat tanah agar tidak amblas, pemerintah desa telah mengajukan beberapa kali namun belum ada realisasinya dan kami khawatir jika amblas akan mensengsarakan masyarakat,” Terangnya. Seraya menambahkan, saat ini tanah terus mengikis dan airnya pun sudah mendekat kepemukiman warga. Keluhnya. (Firdaus)
0 komentar:
Post a Comment