
politiksaman.com-Musi Rawas (22/05), Petanidan pemilik kolam airderas diderah kecamatan Tugumulyo sekitarnya merasakan kesulitan memenuhi debit air untuk kegiatan usaha mereka.
Salah seorang petani saat ditemui di areal persawahan di desa Tegal Rejo, mengungkapkan bahwa akibat berkurangnya debit air yang dipasok untuk mengairi sawah mereka, berpengaruh dengan hasil produktivitas pertanian mereka.
" Biasanya sekitar tahun 80-90 an, sawah yang kami garap ini bisa panen dalam setahun tiga kali, namun karena pasokan air yang tidak normal sekarang kita kadang tak bisa panen, kadang cuma 2 kali setahun, " ujar mbah seto minggu (22/05)
Permasalahan ini sebetulnya telah disampaikan anggota legislatif beberapa waktu lalu, karena adanya laporan dan temuan mereka sulitnya petani dan pengusaha kolam air deras untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Normalnya debit air yang masuk menurut petani kecepatan disaluran induk yaitu 200 kilometer perdetik. saat ini disaluran induk kecepatan air yang ada jauh sekali susutnya, dan ini berakibat terancamnya sawah dan kolam ikan mereka.
Akibat kekuranga air ini, petani merasa sangat dirugikan selain produktivitas panen mereka yang menurun, proses penanaman dan pembibitan juga terkendala. Hal serupa disampaikan oleh para pengusaha ikan, ikan-ikan dikolam mereka sulit sekali besar dan kadang banyak yang mati akibat kekurangan debit air.
Kepala Dinas PU Pengairan Mura, Nito Maplindo dalam kesempatan beberapa waktu lalu membenarkan hal ini, menurutnya memang dibeberapa tempat memang ada areal yang kekurangan air.
" Pada tahun 2006/2007 permasalah debit air ini telah muncul, karena kita mengandalakan debit air watervang PKO sekitar 25 %, namun saat ini karena Watervang bukan lagi milik Musi Rawas pemantaunnya sulit untuk dilakukan, " Ujar Nito saat paripurna LKPJ AMJ beberapa waktu lalu.
Selain itu menurutnya pendangkalan di PKO watervang juga merupakan kendala lain yang juga berpengaruh dengan penyediaan debit air. Ia berjanji untuk mengatasi masalah kekurangan air tersebut akan diatasi secepat mungkin oleh PU Pengairan, dengan mengaktifkan kembali Komisi Pengairan yang semapt vakum. (edo*)


0 komentar:
Post a Comment