

politiksaman.com-Palembang (20/05), Momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional di palembang, yang Palemen Jalanan yang tergabung (PB.FRABAM, LMND, GMNI, IMM, DKR, PRD, SRMI, KAMMI, BEM IAIN, BEM PGRI, BEM UNSRI, BEM UIBA), melakukan aksi massa di pemprov sumsel, dan DPRD Provinsi, Kamis (20/5).
Dalam aksi tersebut, massa yang mengatas namakan Parlemen Jalanan long march dari Bundaran Air Mancur Palembang, Menurut Koordinator Parlemen Jalanan, Jeki Andesva menjelaskan dalam pidato politiknya semua sumber daya negera ini telah berganti tangan kepada asing
" Praktek Neo-Liberalisme saat ini yang dijalankan oleh rezim SBY-Boediono telah membawa bangsa ini kedalam sebuah kemiskinan dan kemelaratan, dimana asset bangsa yaitu sektor migas, pertambangan yang dikuasai oleh korporasi-korporasi asing telah terjadi exploitasi besar-besaran, sehingga membawa bangsa ini kedalam sebuah kemiskinan.” tegasnya.
Disamping itu juga, tambahnya, Rezim SBY-Boediono harus menasionalisasi asset pertambangan asing untuk kesehatan gratis, pendidikan gratis, modern, ilmiah dan demokratis.
Dalam orasinya para demonstran menuntut; pertama, Nasionalisasi asset tambang asing. kedua, Tegakkan Kedaulatan dengan tangkap dan Adili Sri Mulyani dan Boediono serta Berantas Makelar Kasus di Institusi Hukum dan Perpajakan. Ketiga, Wujudkan Pendidikan Gratis, Modern, Ilmiah dan Demokratis.
Aksi massa yang berlansung selama 30 menit di pemprov kemudian massa melanjutkan aksi ke DPRD Provinsi. Perwakilan DPRD Provinsi Iqbal Romzi dari fraksi PKS turun menemui massa aksi akan tetapi massa aksi menolak, massa aksi membubarkan diri alasannya DPRD Provinsi bukanlah dewan perwakilan rakyat akan tetapi dewan perwakilan partai. (Joni Guswara*)


0 komentar:
Post a Comment