Friday, April 23, 2010

Siswa SMP 2 Lahat Diserang Kanker Ganas



*Butuh Uluran Tangan Para darmawan*

Politiksaman-Lahat (23/04), seorang siswi SMP dikabupaten Lahar, Rusita Indiriani (12), putri kedua dari pasangan suami istri Kurdi (43) dan Suhiya (32), warga Jl Serelo, Gg Pelangi No.21 Rt.01/02 Kelurahan Pasar Lama ini. Dirinya hanya bisa meratapi nasibnya yang mengalami kondisi tangan kiri yang membengkak besar, dan di vonis menderita sakit tumor tulang ganas.

Semua upaya sebenarnya sudah di tempuh keluarganya, hanya saja, karena kondisi keuangan yang terbatas, akhirnya kini hanya pasrah yang bisa dilakukan. Anak yang masih belia ini harus terus menerus menanggung penyakit yang berkepanjangan, tanpa ada kepedulian dari pemerintahan daerah dan instansi terkait secara serius.

Saat di kunjungi di kediamannya kemarin (23/04), di kemukakan Kurdi orang tua korban, sakit yang di derita putri bungsunya ini berawal pada tahun 2009 silam. Dimana di saat putrinya sedang berada di sekolah, tangan kirinya ini terbentur meja di sekolahnya, yaitu di SMPN 2 Lahat. Selepas itu, kondisinya kemudian membengkak, dan diakuinya sakit.

“Kami lantas membawa putri saya ini ke tukang urut kampung, dan Alhamdulillah sembuh waktu itu, tanpa ada masalah,” ungkap Kurdi mengawali cerita.

Namun, selang beberapa bulan kemudian, tepatnya memperingati momen 17 agustu-an, di kampungnya, Rusita mengikuti kegiatan ‘tarik tambang’. Sontak saja, setelah ikut kegiatan ini, pada malam harinya tangan kirinya ‘kumat’ lagi sakitnya. Bahkan, kali ini kondisi tangannya mengalami pembengkakan, mulanya sebesar telur puyuh. Karena takut, akhirnya oleh Kurdi di bawa ke Dokter Praktek, memang hasilnya tidak gawat.

“Cuma dianjurkan untuk di kompres dengan air panas saja waktu itu oleh dokter,” ujar Kurdi bercerita.

Namun, lambat laun, ternyata kondisi lengan kiri Rusita bertambah bengkak dan membuat khawatir keluarga, dan memutuskan untuk memeriksakannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat. Tanpa hasil pemeriksaan yang jelas, akhirnya Rusita kemudian di rujuk ke Palembang, kala itu ke Rumah Sakit Umum Muhamammad Hoesin (RSMH). Namun, karena kondisi ruangan yang ada penuh kala itu, maka atas inisiatif Kurdi dan keluarga, Rusita di masukkan ke RSK Charitas.

“Yang bikin kami kaget, selain sudah memakan banyak biaya, yaitu sekitar Rp.30 juta, tangan Rusita yang sakit itu di katakan dikter di RSK Charitas harus ‘diamputasi’, karena mengalami sakit kangker tulang ganas,” pungkas Kurdi.

Karena kondisi yang tidak lagi memungkinkan, dalam artian kondisi keuangan yang sudah tidak sanggup lagi, karena hanya bermata pencaharian sebagai tukang bakso keliling. Akhirnya Kurdi memutuskan untuk memulangkan ‘paksa’ anaknya dari RSK Charitas. Sembari menunggu adanya kemungkinan sumbangan dari pihak donator yang sudi membantu kondisi anak mereka.

Saat ditanya apakah sudah melapor kepemerintahan daerah setempat karena Gubernur Sumatera Selatan memiliki program berobat gratis, mereka mengatakan bahwa hal tersebut sulit. Karena selama ini saat berobat mereka juga tetap membayar, dan saat ini keadaan keluarganya sangat memprihatinkan.

" Tolong pak, jika ada jalan keluarnya saya mohon diberikan jalan. Sebab anak saya masih memiliki cita0cita yang tinggi, ia tiap hari mengeluh untuk terus sekolah. Masalah berobat gratis, kami tak tahu caranya pak, karena setiap kami berobat masih membayar " keluhnya.

Sedangkan pihak kadis dinkes kabupaten Lahat, saat dikonfimasikan masalah ini, ponselnya sulit dihubungi. (firdaus)

1 komentar:

SARANG BERITA UNIK said...

Waduh kasihan sekali,, semoga cepat mendapatkan jalan keluar... kunjung blog saya gan,,, thanks

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago