Monday, April 5, 2010

Masyarakat Jangan Terbuai Janji Surga Kandidat


politiksaman.com-Musi Rawas (05/04),Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Musi Rawas tidak lama lagi akan digelar yaitu pada 5 Juni 2010 mendatang. Berbagai strategi dan show of force politik mulai ditonjolkan oleh pasangan calon yang akan maju pada perhelatan demokrasi lima tahunan ini. Dengan kondisi semacam ini masyarakat diminta untuk tidak terbuai dengan iming – iming dan janji surga kandidat tanpa konsep yang real untuk pembangunan daerah ini lima tahun mendatang.

Pendapat ini dilontarkan oleh pengamat politik dari Komunitas Masyarakat Marginal (Komunal) Lubuklinggau – Musi Rawas, Nur Muhammad, SIp yang mengungkapkan bahwa setiap momentum hajatan politik baik tingkat lokal maupun nasional berbagai cara dilakukan oleh kandidat untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pemilih. Hal yang paling gampang dan lumrah dipakai yaitu dengan iming – iming dan janji surga yang dikemas dengan bungkus kepalsuan sehingga cara ini dianggap mampu menjerat simpati pemilih.

“Masyarakat jang terjebak dengan pola produksi politik seperti ini, sebab kalau masyarakat masih terjebak dengan janji usang seperti ini maka masyarakat juga yang menanggung akibatnya,” katanya

Dia menambahkan, bukan tidak mungkin dan hal ini selalu terjadi setiap pesta dokrasi dalam setiap tingkatan ada pola – pola yang salah namun dianggap wajar dilakukan baik oleh timses mapun kandidat yang mengusung cara kampanye yang salah. Misalkan menjanjikan program yang semu dan tidak bisa dipahami masyarakat, pola kampanye yang sipatnya pembusukan antara kandidat yang satu dengan kandidat yang lainnya dan kelaziman pola politik semacam ini harus dapat dilihat secara murni oleh masyarakat pemilih karena hasisinya akan berpengaruh pada konsep pembangnan daerah kedepan.

“Masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihan, bukan mempercaiyai janji yang ditawarkan tetapi program yang menyentuh dan memiliki keberpihakan kepada masyarakat yang harus menjadi tolak ukur dalam menentukan pilihan,’ ujarnya

Pandangan yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh sekretaris Sumpah Undang – Undang (SUU) Kurniawan Azhari yang mengatakan bahwa pemilukada adalah bagian proses politik yang tujuan utamnya adalah kecerdasan berdemokrasi. Dalam penyelenggaraan proses politik ini baik pasangan kandidat mapun timses harus memiliki komitmen yang hasilnya ukan hanya sukses dalam penyelengaraannya tapi juga sukses pemilukda juga membawa pendewasaan politik bagi masyarakat pemilihnya.

“Kedepankan cara yang santun dalam berpolitik, karena proses politik bukan hanya kemenangaan yang harus dicapai tetapi ada hal yang paling penting adalah sukses dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sebagai tujuan utama berdemokrasi,” ungkapnya

Kedua pengamat ini mengharapkan dalam penyelengaraan pemilukada daerah ini bisa menghasilakan pemimpin yang menjadi pilihan masyarakat dengan proses politik yang benar dan bukan kecurangan. Disamping hal ini semua steak holder harus mengedepankan semangat kedewasaan berpolitik, etika, dan sopan santun dalam proses berpolitik sehingga bisa mencapai tujuan hakikat dari demokrasi dan tidak mencederai proses demokrasi itu sendiri. (TG*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago