
Politiksaman.com-Musi Rawas, Paska Pengukuhan dan Pembekalan Tim Pemenangan RH (Ridwan Mukti-Hendra Gunawan), secara terbuka di Lapangan Bola Kaki Mataram beberapa hari lalu membuat KPUD dan Panwaslu Musi Rawas dikecam beberapa kalangan dan Tim Sukses kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015 lainnya.
Pembekalan dan Pengukuhan Tim Pemenangan Calon Bupati dan Wakil dari pasangan RH (Ridwan Mukti-Hendra Gunawan) ini dihadiri tidak kurang dari 500 orang pada tanggal 15 April 2010 dengan mengunakan atribut, pengeras suara dan panggung yang disiapkan untuk pimpinan parpol pengusung dan pendukung, kandidat, KPUD dan Panwaslu Musi Rawas.
Dan pada acara tersebut Ketua KPUD didampingi Divisi Teknis dan Ketua Panwaslu Musi Rawas didampingi satu anggotanya. Dalam acara ini kehadiran KPUD dan Panwaslu dalam kapasitas sebagai pemateri dalam pembekalan dan pengukuhan Tim Pemenangan Pasangan RH (Ridwan Mukti-Hendra Gunawan).
Namun kehadiran para ketua dan personil KPUD dan Panwaslu ini dikritik oleh beberapa kalangan, dianggap sebuah tindakan yang menciderai kualitas pilkada Musi Rawas. Dan KPUD serta Panwaslu dianggap tidak Independent dalam melaksakan tugasnya.
Hal ini dikarenakan bahwa KPUD Musi Rawas sebagai penyelenggara Pesta Demokrasi Pilkada Musi Rawas ini telah melanggar larangan yang mereka buat sendiri. Dimana dalam aturan tersebut peserta pilkada tida dibolehkan mengadakan pertemuan terbuka dan mengunakan atribut atau pengeras suara sebelum ditetapkan jadwal kampaye oleh KPU atau pada masa tenang, setidaknya seperti itulah bunyi peraturan tersebut.
Doriska Agustomi, Aktivis dan pengamat politik Lubuklinggau mengatakan hal tesebut dapat dikategorikan kampanye dini. Namun tidak menjadi masalah karena KPUD dan Panwaslu Musi Rawas sendiri tak keberatan tentang hal tersebut.
“ Yang jadi masalah sekarang, penyelenggara dan pengawas sama-sama ikut dalam kesalahan tersebut, jadi siapa yang menindak dan siapa yang ditindak. Jadi sekarang yang mesti kita pertanyakaan kedua Lembaga tersebut mengerti atau seolah-olah tidak mengerti tentang aturan yang ada. Masalah kualitas pilkada tanyakan kepada rakyat, jika kedua lembaga tersebut tak faham masalah aturan itu sendiri.“
Ujarnya.
Sebelumnya pernyataan Koordinator Komunal sdr. Muhammad dan Koordinator MMPP sdr Arif. C juga mengkritik kedua lembaga Tersebut, bahwa netralitas KPUD Mura dan Panwaslu diragukan.
Selain itu Ketua Tim pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas Nomor Urut 1, Isa Sigit-Agung Yubi Utma (Misi-Agung, A Bastari Ibrahim mengatakan kami kegiatan tersebut bukan menjurus kampanye tetapi sudah merupakan kampanye hanya kemasannya saja di samarkan.
" siapapun tahu bahwa kegiatan dalam Pilkada yang dilakukan di tempat terbuka, menggunakan pengeras suara, memasang atribut partai pengusung dan alat peraga ajakan untuk memilih, membawa massa (walau banyak yang tidak hadir karena saya melihat sendiri sepi), teriakan yel-yel adalah salah satu bentuk kampanye. Walaupun semua atribut ajakan malamnya di cabut kembali untuk menghilangkan bukti bahwa kegiatan tersebut kampanye namun tidak menghapuskan kenyataan bahwa telah terjadi pelanggaran dalam pilkada yang justru di hadiri oleh KPUD dan Panwaslu Kabupaten MURA, " ujarnya dalam rilis yang disampaikan oleh Syapran Suprano.
Tim Misi-Agung ini juga beranggapan disamping meragukan netralitas kedua lembaga tersebut, mereka mengindikasikan anggota KPUD dan Panwaslu telah terkontaminasi hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan saat di konfirmasi wartawan dan di muat di media cetak.
" Bila merasa tidak maka artinya kami meragukan pengetahuan dan pemahaman Panwaslu sebagai ‘wasit’ tentang rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar dalam pilkada. Bagaimana mungkin pilkada MURA kali ini akan berkualitas, bersih, jujur dan adil bila ternyata pelaksana dan pengawas tidak memiliki pengetahuan yang memadai seperti saat ini, bukan tidak mungkin ini akan menjadi tragedi politik yang amat memalukan sepanjang sejarah pilkada Musi Rawas ". Tambah Bastari.
Ditempat terpisah Bapak Syafar Ketua YALI mengatakan bahwa bila kejadian tersebut benar-benar terjadi maka Panwaslu harus bertindak dengan tegas dan adil. Namun ketika di informasikan bahwa salah satu nara sumber adalah Ketua Panwaslu, yang bersangkutan hanya menjawab singkat,
“Baru ini ada wasit yang ikut bermain, apaun alasannya," Ungkapnya singkat.
Menurut informasi siang tadi akan ada konferensi pers bersama oleh Timses Senen-Sudirman dengan Tim Pemenangan MISI AGUNG di DPC PAN Musi Rawas untuk menyikapi kegiatan tersebut, sampai berita ini diturunkan ternyata tidak ada konferensi pers.
Salah satu warga Mataram, Slamet Mustopa saat ditanya apa ada kampanye menjawab “iya”, namun ketika di tanya apa Bapak tahu kalau sekarang sudah masuk masa kampanye pilkada dijawab dengan tidak tahu.
Sedangkan ketua KPU Musi Rawas, Efriansyah dan Divisi Hukum ketika dihubungi ponselnya tidak aktiv. Dan Ketua Panwaslu Hendri Akbar saat diminta konfirmasi via ponsel mengatakan bahwa tindakan yang ia lakukan benar, karena sesuai dengan isi undangan yang ia dapat.
" kita netral kok, siapapun mengundang kita, pasangan manapun kita siap hadir untuk mensosialisasikan aturan yang ada, Dan masalah adanya isu ada yang mau melaporkan ke Bawaslu pusat silakan saja" Ujar Hendri(edo*)


0 komentar:
Post a Comment