
Politiksaman.com-lahat (08/03),Titik kerusakan jalan yang cukup menghawatirkan beberapa warga yang melintas. Karena, akses jalan ini menghubungkan Desa Kerung, Talang Sejemput, Talang Sawah, dan Muara Cawang Kecamatan Pulau Pinang dan Desa Tanjung Payang kota Lahat yang berada di seberang sungai Lematang.
Kerusakan jalur transportasi angkutan batubara milik PT. Batubara Lahat (PT.BL) memang sudah sangat parah. Akibatnya, pada minggu(7/03) malam, hanya berselang beberapa saat, yaitu sekitar pukul 21.00 Wib – 21.30 Wib, terdapat 2 kecelakaan yang melibatkan 2 unit truk angkutan batubara milik CV. Lahat Maju Bersama (LMB) terguling di badan jalan, dan bahkan hingga terperosok ke dalam sebuah selokan.
Kejadian tak jauh dari lokasi desa Tanjung Payang, dimana di sebuah tebing jalan yang kondisinya sangat parah dan rusak, mobil angkutan batubara, Nopol BE 9235 J tampak terperosok ke dalam sebuah aliran anak sungai di sekitar wilayah tersebut.
Berselang sekitar setengah jam kemudian, kembali di sebuah tebing yang jaraknya hanya sekitar 500 meteran dari lokasi jatuhnya mobil pertama, kembali terbalik 1 unit mobil angkutan batubara lainnya. Kali ini, mobil yang terbalikdi sisi kiri jalan ini adalah truk dengan Nopol BE 9557 BH.
Hingga kemarin (7/03), kedua truk yang bermuatan penuh batubara ini, atau sekitar 9 ton di masing-masing mobil otomatis menumpahkan semua muatannya, baik itu ke dalam aliran sungai, hingga di badan jalan. Kondisi ini sempat membuat macet dan sibuk petugas yang di tunjuk, membersihkan batubara yang berserakan.
“Saat nanjak di tebing itu semalem, jalanan licin dan memang parah. Jadi saya memutuskan untuk mengganjal bagian roda belakang dengan batu. Namun, karena licin, batu tersebutpun terjatuh, dan membuat mobil termundur,” Terang Arif (45) salah seorang sopir truk ketika dibincangi oleh dilokasi kejadian truk miliknya.
Diceritakan Arif, khusus bagi para sopir tambang yang ada kebanyakan sudah selalu sampaikan kjeluhan di lapangan, khususnya mengenai kondisi jalan yang ada. Namun, sampai saat ini, bias di katakana perbaikan maksimal belum pernah di laksanakan.
“Pihak Perusahaan, hanya melakukan tambal sulam jalan jelas bukan penyelesaian, malahan akan menambah masalah di kemudian hari, dalam artian akan tetap rusak serta tidak akan tahan lama.” Cetusnya.
Menurut dia, beruntung kali ini belum sampai jatuh korban jiwa. Namun, hal ini bukan tidak ada potensi kea rah sana, maka perbaikan dan renovasi kondisi jalan yang ada mutlak harus segera dilakukan, atau minimal mendesak pengerjaan jalur batubara khusus, seperti yang sudah di janjikan sejak awal mula beroperasi PT.BL dulunya.
“Jalur khusus sangat di harapkan oleh sebagian besar sopir yang ada. Karena jika melewati jalan biasa, kejadian seperti inipun tidak menutup kemungkinan akan kembali kecelakaan di beberapa wilayah kedepannya,” Papar Arif.
Sementara itu, untuk mobil yang satunya lagi, untuk sopir saat di Tanya sedang tidak berada di lokasi, dan membiarkan mobilnya terbalik di tepi jalan dengan tumpahan batubara yang berserakan. “Sopirnyo sedang menghadap bos pak. Kami Cuma di tugaske memindahkan batubara yang adake truk lain ini,” ungkap Dedek (40), di temui di sekitar lokasi terbaliknya truk kemarin.
Akibat 2 kejadian ini sendiri, sekitar 18 ton batubara bertebaran di dua lokasi yang ada, yaitu di dalam anak sungai, dan juga di badan jalan, berdekatan dengan truk yang masih dalam posisi terbalik dan terperosok hingga kemarin siang.
“Mobil ini masih nunggu alat berat untuk nariknyo seperti semula, jadi ya sekarang di selamatkan dulu batubaranya,” pungkas Dedek melanjutkan.
Hari yang sama, Afrizal pertugas patroli dari CV.LMB saat di temui di lapangan ketika menggunakan mobil Patroli menjelaskan, pihaknya mengaku sangat menyesalkan kembali terjadinya kecelakaan yang melibatkan truk angkutan batubara milik perusahaannya ini. Menurutnya,dari hasil pemantauan, kecelakaan ini sendiri murni di sebabkan karena factor jeleknya kondisi jalan, dan di tambah dengan curah hujan yang mengguyur, sehingga semakin menambah sulit medan yang akan di lewati oleh sopir sendiri.
“Kita, sudah berupaya semaksimal mungkin memperbaiki jalan tersebut namun tidak begitu tahan lama selain itu, muatan penuh,dan kondisi jalan jelek serta licin akibat hujan, jelas saja hal ini bias terjadi dan semua itu dikarenakan factor alam.” Ujar Afrizal, saat dikonfirmasi kemarin.
Untuk itu, kedepan pihaknya akan segera merekomendasi kepada pimpinannya, agar kiranya bias kembali mempertanyakan tentang kondisi jalan yang ada,terutama dengan rencana pembangunan jalur transportasi khusus batubara yang sudah sejak awal akan di buat.
“Kita akan pertanyakan kembali rencana pembangunan jalur khusus batubara yang semula sejak 2 tahun silam di janjikan akan segera di buat oleh perusahaan, namun tak kunjung selesai. Ini semata demi kelancaran dan keselamatan pengangkutan batubara yang ada,” Tukasnya secara tegas. Seraya menambahakan, kecelakaan-kecelakaan selama ini terjadi bukan kehendak perusahaan namun factor jalan yang cukup buruk dan rusak. (Firdaus Alamsyah*)


0 komentar:
Post a Comment