politiksaman.com-Musi Rawas (23/02), Masyarakat tiga kecamatan yang menjadi korban banjir akibat luapan sungai Musi, di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan mengeluhkan pembagian bantuan yang tidak merata antara satu desa dengan desa lainnya.
Gubernur Sumater Selatan, Alex Noerdin juga berpesan menurut Kabag protokol dalam sambutannya untuk tetap waspada dan tidak ada Kadis dan pimpinan Teras Musi Rawas yang diperbolehkan cuti, hingga banjir surut. Sedangkan Bupati Musi Rawas hingga pukul 14.30 Wib Hari ini belum tiba diposko induk Muara Kelinggi untuk secara simbolis memberikan bantuan.
"Saat ini kami baru menerima bantuan 60 dus mie, yang akan dibagikan kepada 180 kepala keluarga (KK) atau 530 jiwa serta 12 dus air mineral, yang kalau dibagikan perjiwanya dapat lima bungkus mie dan beberapa botol air mineral," kata kepala desa (Kades) Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, Ali Ramdan Nawawi, Selasa.
Minimnya bantuan yang diterima warga ini kata dia, sangat disesalkan karena selama lima hari banjir yang melanda desa mereka membuat warga tidak bisa menjalankan aktifitas kesehariannya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Banjir yang melanda desa tersebut saat ini dengan ketinggian air mencapai 2,5 meter serta puluhan hektare lahan pertanian rusak. Untuk itu mereka mengharapkan pemkab setempat dapat mengalokasikan bantuan secara merata, sehingga semua korban mendapatkan bantuan.
Hal yang sama diutarakan A Wani Umar Sekretaris Desa Pulau Panggung, Kecamatan Muara Kelingi, dimana untuk desa ini mengalami banjir terparah dibandingkan desa lainnya. Namun bantuan dari berbagai kalangan yang mereka harapkan belum datang.
Selain belum adanya bantuan, mereka juga mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan desa lainnya, akibat terputusnya jembatan gantung di desa ini. Akibatnya untuk bepergian keluar desa masayarakat terpaksa harus menggunakan perahu dan rakit bambu.
Sedangkan Juhar (32) warga Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan mengatakan, lokasi banjir di daerah mereka tidak kalah parahnya dengan desa-desa lainnya di Kabupaten Musi Rawas, namun sejauh ini belum ada bantuan yang diterima oleh warga.
Selain belum menerima bantuan, masyarakat di desa ini juga kecewa dengan tim pemkab setempat yang belum meninjau keberadaan desa tersebut. Kalau pun ada spead boat tim Pemkab Musi Rawas, desa ini selalu di lewati dan justru berlabuh ke desa lainnya.
Pada hal dengan kedatangan tim tersebut tambah dia, bisa dijadikan tempat mengadukan berbagai keperluan dan keluhan mereka untuk ditampung dan sampaikan kepada pihak pemkab daerah itu. Sehingga berbagai permasalahan akibat banjir dapat terselesaikan.
Sementara itu kepala bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Musi Rawas, Syahidin menjelaskan, untuk meringankan beban penderitaan masyarakat daerah itu, saat ini pihaknya sedang menghimpun bantuan dari dinas/kantor serta badan dan seluruh PNS dilingkungan pemkab Musi Rawas.
Untuk saat ini bantuan yang sudah diterima bagian Kesra antara lain, 331 dus air mineral, 19 karung pakaian bekas layak pakai, 160 dus mie instan dan untuk bantuan yang lainnya masih dilakukan penghimpunan dari masing-masing kantor dan dinas di daerah itu. Bantuan ini rencananya akan mereka serahkan ke tiga posko induk di tiga kecamatan yang terkena banjir meliputi Kecamatan Muara Lakitan, Muara Kelingi dan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu).
Gubernur Sumsel H Alek Noerdin yang meninjau lokasi banjir di Kecamatan Muar Kelingi sekaligus menyerahkan bantuan berupa beras 10 ton dan bantuan berbentuk uang tunai secara pribadi sebesar Rp 30 juta, memina warga yang berdiam di kawasan yang terkena banjir dalam setiap tahunnya akibat luapan sungai Musi, kedepannya rumah mereka ditinggikan lagi sehingga tidak mudah terendam banjir.
Selain itu kata dia, banjir kali ini bukan saja dialami Kabupaten Musi Rawas, namun daerah-daerah lainnya di Provinsi Sumatra Selatan seperti di Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Kota Palembang. Untuk itu semua pejabat mulai dari bupati, camat dan kepal desa diminta selalu memantau perkembangan daerahnya masing-masing.
(NM+EDO)
0 komentar:
Post a Comment