politiksaman.com-Musi Rawas (04/01), untuk mempersiapkan kematangan dalam menghadapi Pilkada Juni nanti KPU Musi Rawas telah menyiapkan langkah-langkah kongret. Hal ini merupakan langkah maju menjelang perhelatan Pilkada Kab. Musi Rawas yang memulai memanas.
Selain itu menurut Ngimanudin, S.ag lulusan IAIN Jambi, Devisi Sosialisasi hasil yang mereka dapatkan dari Studi BAnding pada tanggal 21 Desember 2009 lalu, selama 5 hari ke KPU Kab. Jembrana provinsi Bali adalah mempelajari format sosialisasi, mempelajari teknik pengatasan masalah DPT yang akan muncul dan efesiensi anggaran pilkada.
keberangkatan dalam study banding ini yang dilakukan selama 5 hari di Kab. jembrana, KPU MUsi Rawas juga berbarengan dengan KPU Binjai. menurut MUso, S.ip Kasubag Permasalahan Limas yang ikut mendampingi KPU Musi Rawas mengatakan, "masalah DPT merupakan Tahapan awal dari sosialisasi Pilkada, di Jembrana pengolahan DPT dan Modernisasinya melibatkan seluruh elemen terkait hingga ke tatanan RT. Mereka melakukan cross cek hingga kerumah-rumah dan dalam waktu 1 bulan selesai. hal ini didukung oleh SDM Kab. Jembrana yang benar-benar profesional dan juga didukung oleh budaya pemerintahan yang baik. " ujarnya.
ditempat terpisah, Devisi Sosialisas KPUi Ngimanudin, S.ag menambahkan, " kematangan KPU Jembrana dalam hal melakukan metode sosialisasi dan modernisasi DPT juga didukung oleh kondisi geo grafis yang memiliki hanya 5 kecamatan sedangkan KAb. Musi Rawas 21 Kecamatan, selain itu SDM dan stake holders yang benar-benar mumpuni, RT, Kadus, Lurah dan Kades benar-benar menjalankan perannya, sedangkan kita di KAb. Musi Rawas masih terbatas. Kesenjangan ini yang kita khawatirkan akan menjadi masalah nantinya, " keluhnya.
disis lain KPU Musi Rawas, Kesbang Limas dan Kadis Capil hingga saat ini belum melakukan konsoloidasi dalam menyikapi masalah Pilkada Musi Rawas. Padahal Dinas Capi memiliki peran yang signifikan dalam hal penetapan DPT. Belum lagi keluhan Dana yang hingga saat ini belum dimiliki oleh KPU Musi Rawas, karena kekosongan Kas. Hari ini (04/01) KPU Musi RAwas melalui Sektetarisnya Yufrran Ibrahim mengatakan bahwa mereka berjuang setidaknya harus memiliki dana 1 Milyar untuk menyukseskan tahapan awal persiapan Pilkada bulan ini. Dimana pada tanggal 7 Januari 2010 mendatang mereka akan masuk tahapan Sosialisasi pilkada kemasyarakat.
pada hari ini pukul11.30 Wib dalam penjaringan PPK dan PPS KPU Kab. Musi Rawas telah menerima berkas pencalonan sebanyak 206 PPK untuk 21 kecamatan. Dimana PPK yang sepi peminat adalah kecamatan STL. Ulu Terawas yang hingga jam tersebut masih 1 orang yang mendaftar. sedangkan yang paling banyak adalah Kec. Rupit sebanyak 24 peserta, disusul Kec. M. Beliti 18 peserta, Kec.Ulu Rawas 17 peserta, Kec.Tp. Kepungut 15 peserta, Kec.Tuah Negeri 14 peserta, Kec. Bts ulu 13 peserta, kec. Sumber HArta 10 peserta dan kec. Tugumulyo 10 peserta, sisanya dibawah sepuluh dengan total 206 orang peserta dan hanya diambil 5 orang setiap Kecamatanya untuk duduk di PPK.
Untuk PPS KPU Musi Rawas sepi peserta, hingga waktu tersebut hanya 51 orang yang mendaftar, dan beberapa kecamatan bahkan kosong pendaftar seperti kec. STL ulu Terawas, Rawas Ilir, M. Lakitan, Jayaloka, Rawas Ulu, Purwodadi, Tuah Negeri, Megang Sakti, Nibung, BTS. Ulu, Sukakarya. Setiap PPS dibutuhak 3 orang, Padahal hari ini adalah pendaftran terakhir.
menurut Suherdi, BA selaku Pokja penerimaan PPK dan PPS KPU Musi Rawas ditemani Lioni sebagai panitia menberikan keterangan bahwa tes tertulis bagi peserta pendaftaran PPK dan PPS ini melalui dua tahap yaitu tertulis dan wawancara. Tes tertulis dilakukan pada tanggal 08 Januari 2010 Nanti.
Dari kalangan Prodemokrasi dan LSM Kab. Musi Rawas amat khawatir dengan persiapan Pilkada saat ini. Menurut Edwar Antoni ketua FPR, " Kita amat menyayangkan hingga saat ini KPU, Kesbang Linmas dan Dinas Capil belum duduk satu meja untuk mendiskusikan masalah DPT yang kita sama-sama tahu rawan masalah, belum lagi minimnya organ yang mendaftarkan menjadi pemantau karena tidak memiliki sumber dana yang jelas tentu akan menambah masalah, karena tidak ada pengimbang selain lembaga resmi Panwaslu, " ujarnya.
edo
0 komentar:
Post a Comment