politiksaman.com-Musi Rawas (26/12), pada bulan Mei 2010 yang akan datang Musi Rawas akan melakukan perhelatan besar pemilihan kepala daerah baru. menurut KPU Musi Rawas beberapa waktu lalu biaya yang diusulkan untuk dianggarakan mencapai 30 Milyar.
Pilkada serentak di 5 daerah ini, Musi Rawas memiliki anggaran yang apleng besar. Namun juga mungkin akan mengalami pergulatan politik yang juga tak kalah kuatnya, karena secara historis Kota Lubuklinggau dan Kab. Musi Rawas memiliki sejarah unik tentang dinamika politiknya.
mungkin hanya Kota Lubuklinggau ada penundaan pencoblosan ketika 2 hari lagi menjelang pencoblosan, tiba-tiba ditunda. Musi Rawas pun sama dalam sejarahnya, bahkan ada Bupati yang sudah dijadikan dan ditetapkan tidak dilantik. namun semoga hal-hal seperti ini tidak terjadi kali ini.
Beberapa organisasi massa yang beraliran radikal seperti FPR (front Perlawanan rakyat), Forum Rakyat Menguggat (FRM), Front Anak Bangsa Menguggat (FRABAM), CC FMM (Forum Rakyat Miskin), FSAM, dalam siaran persnya mengatakan beberapa hal menyikapi Pilkada Kab. Musi Rawas.
Menurut koalisi pro demokrasi ini, Kandidat yang maju nanti pada perhelatan ini haruslah kandidat yang memiliki Visi dan Misi yang lebih real tentang keberpihakannya kepada rakyat Musi Rawas.
Bukan hanya sibuk membangun proyek Fisik atau mencari Investor. namun kandidat kedepan menurut ketua harian FPR edwar Antoni haruslah sosok yang berani berkata lantang untuk meminta pembagian hasil Migas Kab. Musi Rawas lebih besar, karena menurut tokoh politisi Muda ini kab. Musi Rawas memiliki cadangan Migas yang besar, bahkan hingga saat ini rakyat Musi Rawas tak pernah tahu berapa besar jumlah Migas yang telah diekplorasi oleh perusahaan migas didaerah ini. seperti Medco, Pertamina dan beberapa perusahaan migas kecil lainnya.
masih menurut Koalisi ini, jika nanti ada kandidat yang tidak mampu memberikan solusi tentang Migas dan jaminan kesejahteraan rakyat Musi Rawas atas keberadaan perusahaan perkebunan yang terus meresahkan rakyat, maka mereka akan melakukan manover politik untuk mengajak rakyat tidak memilih mereka.
Salah satu peserta Koalisi tersebut Wahisun Wais Wahid,SE politisi yang duduk di DPRD Kab. Musi Rawas berpendapat " kita telah belajar banyak dari ratusan pilkada yang ada, dan bahkan FPR hingga saat ini baik secara organisasi maupun individuini berhasil memenangkan 3 pilkada setingkat Kab/kota dan 1 tingkatan provinsi. dari sini kita bisa belajar, bahwa koalisi dengan politisi borjuis dan birokrasi tidak akan membawa apa-apa tentang cita-cita gerakan prodemokrasi, kecuali berani menawarkan program yang lebih maju untuk kesejahteraan rakyat. FPR akan memberikan warna lain dan akan melakukan aksi-aksi massa bersama rakyat menolak para kandidat Bupati Musi Rawas yang tidak berani meletakkan salah satu program pembagian hasil Migas untuk Musi rawas lebih besar ." ujarnya berapi-api.
masalah Migas di Kab. Musi Rawas, hingga saat ini memiliki sebuah permasalahan yang pelik. Selain tidak diketahui tentang jumlah volume hasil ekplorasi, bahkan saat ini banyak juga rakyat mengolah hasil migas sendiri secara otodidak. Seperti di Kec. Muara LAkitan dan Muara Kelingi. dimana tanah-tanah pertanian yang mereka garap ternyata ada titik-titik yang mengandung Minyak. Dan mereka mengolah sendiri minyak tersebut.
edo
DPRD Mura dan Wabup Gelar Halal Bi Halal
-
politiksaman.com-Adventoorial– Guna meningkatakan silaturahmi dan
kebersamaan dalam membangun kabupaten Musi Rawas, kemarin (20/9),
lingkungan Sekret...
14 years ago
0 komentar:
Post a Comment