Tuesday, December 8, 2009

ANGGARAN PENYEBAB PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK BERJALAN

politiksaman.com-Musi Rawas (08/12), Anggaran pencegahan penyakit yang dimiliki Dinkes Musi Rawas, Provinsi Sumsel, saat ini masih minim. Sehingga untuk menanggulangi penyebaran dan pencegahan penyakit sulit dilakukan.
"Pada tahun 2009 ini dari Rp45 miliaran anggaran yang dialokasikan pada Dinkes Musi Rawas, anggaran untuk pencegahan penyakit atau tindakan preventif hanya disediakan Rp780 juta, yang dibagi untuk beberapa kegiatan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan (P2PL), pada Dinas Kesehatan Musi Rawas, Yanuar Saleh, Selasa.
Dikatakannya, dana sebesar Rp780 juta tersebut dibagi untuk kegiatan imunisasi, surveylance, penyehatan lingkungan dan pendendalian penyakit menular. Akibatnya untuk penanganan sejumlah penyakit yang terjadi didalam masyarakat seperti chikungunya, DBD, malaria, diare dan sebagainya sulit dilaksanakan, karena terbatas anggaran yang cuma 1,75 persen dari total anggaran.
Untuk itu, kedepannya dia mengharapkan adanya perimbangan biaya yang dialokasikan pihak Pemkab Musi Rawas kepada dinas terkait, dengan perincian berimbang antara tindakan curatif dan preventif dapat dinaikkan minimal masing-masing pos memiliki anggaran sendiri. Sehingga belanja barang maupun program berobat gratis, agar penyakit yang terjadi di masyarakat dapat ditekan melalui pemberantasan sumber-sumber penyakit yang ada di daerah itu.
Perimbangan dana ini sangat diperlukan mengingat dari data yang berhasil dihimpun pihaknya di berbagai puskesmas yang ada di daerah itu hingga November 2009, cenderung terjadi peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya, dari 36.223 kasus penyakit naik menjadi 40.614 kasus.
Untuk penyakit yang mengalami peningkatan antara lain untuk penyakit diare berdarah dari 1.608 kasus menjadi 2.036 kasus. Kemudian TB paru dari 702 kasus naik menjadi 1.533 kasus, selanjutnya difteri dari 0 kasus naik menjadi 5 kasus. Kusta MB dari 0 naik menjadi 2 kasus, malaria klinis dari 5.880 naik menjadi 6.359 kasus. Malaria vivak dari 69 kasus naik menjadi 95 kasus. Kemudian influenza dari 11.026 naik menjadi 13.460 kasus, hypertensi dari 3.615 kasus naik menjadi 4.820 kasus dan penyakit filariasis dari 0 kasus naik menjadi 20 kasus.
Sedangkan untuk jenis penyakit lainnya, diare, typus perut klinis, TB paru BTA, campak, batuk rejan, hepatitis klinis, malaria falcifarum, malaria mix, pneumonia, sifilis dan diabetes melitus, terjadi penurunan.

NM
Edo

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago