
Lubuklinggau-politiksaman.com, geliat menyambut hari raya Idul Fitri dikota Lubuklinggau kian terasa, aktivitas jual beli dan pengadaian pun meningkat. Apalagi aktivitas kendaran bermotor didaerah ini. Kemacetan semakin menjadi-jadi, meski tak separah kota Palembang atau Jakarta.
Tempat yang rawan macet diantaranya jalan Sepanjang Jln. Yos Sudarso, Jl. A Yani, dan pusat pasar inpres. Yang masuk kejalan-jalan ini perlu hati-hati, selain tingginya aktivitas pengemudi, juga karena badan jalan yang dipakai untuk parker. Hal ini dapat dilihat di beberapa titik supermarket SM Swalayan di Batu Urip Taba maupun di Talang Jawa yang masuk daerah tertib lalu lintas.
Namun hal yang mengejutkan adalah tidak adanya antisipasi dinas perhubungan dalam menyikapi hal ini. Jalur-jalur rawan macet semestinya harus ada perubahan jalur sementara yang diberikan oleh Dishub Kota Lubuklinggau. namun hal ini sepertinya tidak akan terjadi, Karen tidak adanya inisiativ dari kadin Dishub sendiri. Menurut pantauan dilapangan dibeberapa posko lebaran tidak terlihat petugas dari Dishub. Hal ini dikeluhkan warga, parto warga gang embacang ketika dtanyakan tanggapanya mengatakan “Dishub dari dulu memang seperti itu, apalagi sekarang tidak ada sama sekali kinerja yang dapat kami banggakan, disaat mau lebaran seperti ini mestinya dishub mengambil peranan penting, bukan hanya Polantas pak. Karena macetnya minta ampun, para sopir angkot dan abang ojek sering tidak mematuhi aturan ketika mau menurunkan atau mengambil penumpang. “ paparnya. Ketika ditanya apa solusi menurutnya ia menjawab “mestinyakan KAdis Dishub turun kelapangan melakukan sidak, liat dong tu jalan pada macet mobil angdes Utara malah masuk kota parkir didepan Toko Sinar baru dan Toko Enggano hebat ya mas.. dilinggau ada Terminal terpanjang didunia, disini sudah 4 kali kecelakaan mas, abis macet dan badan jalan digunakan SM Swalayan untuk parker oleh pelanggannya. Jadi klo saya mau pulang atau kerja saya selalu hati-hati lewat disana, karena macetnya gila-gilaan. Kita juga bertanya kok diberi izin sama dishub dan bapak walikota ya mas ?”. rutuknya.
Banyak catatan negative tentang kepemimpinan Kadis Dishub kali ini, selain tidak mampu menertibkan angkutan pedesaan untuk masuk terminal Type B Pentanang, juga bagian pengolaan parker yang semerawut yang memperparah kemacetan. Bahkan gara-gara pengolahan parker yang tidak terkordinir dengan baik ini, dinas pasan dan dishub diadukan oleh LSM kekejari Lubuklinggau atas tuduhan indikasi pungli dan korupsi. Kasus dijalan panorama ini yang pernah di survey oleh FPR (front Perlawana Rakyat) beberapa waktu lalu satu hari petugas parker bias mendapatkan lebih ari 500 ribu rupiah dan ketika ditanyakan mekanisme penyerahan uang hasil parker tersebut ia tidak mau menjawab.
Kesemerawutan ini mestinya harus disikapi dengan bijak, namun kebanyakan para pejabat teras dinas Perhubungan kota Lubuklinggau tidak mau menanggapi perihal ini. Kemarin (14/9) kadis tidak ditempat pak, ujar pegawai di dinas ini. Saat ditanya kapan kira-kira bias ketemu dengan pak Kadis, pegawai-pegawai ini memberikan keterangan untuk melihat mobil dinas Pak Walikota Lubuklinggau, menurutnya jika ada mobil dinas Pak wali maka kadis ada disana. Wajar jika hal kesemerawutan jalan terjadi, karena didinasnya sendiri seperti itu.
Edo
0 komentar:
Post a Comment