
politiksaman.com-Lubuklinggau, (17/09 - Kalangan wartawan yang tergabung dalam Forum Solidaritas Insan Pers (FORSIP) Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, kutuk keras atas terbunuhnya Wartawan harian Sriwijaya Post Palembang Arsep Pajario (40), pada Jumat siang (17/09).
"Dari hati yang dalam kami turut berduka cita atas meninggalnya rekan se-profesi, untuk itu kami meminta pihak kepolisian agar dapat mengungkap dan menangkap pelakunya," kata Koordinator FORSIP, Nur Muhamad.
Kasus kematian yang menimpa insan Pers ini kata dia, pada tahun ini merupakan yang kesekian kalinya. Dimana pada bulan Agustus 2010 lalu hal serupa juga terjadi dengan Ridwan Salamun wartawan SUN TV.
Nasib serupa juga dialami oleh Wartawan Merauke TV, Ardyansah Matrain (25) yang tewas dibunuh pada 29 Juli 2010. Pada Februari lalu juga menimpa wartawan Papua TV, Marlon Brando Mramra, yang tewas ditikam saat melerai suami-istri yang bertikai.
Kematian almarhum semakin memperpanjang daftar kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh kelompok massa atau orang tak dikenal. Hingga September 2010 setidak kasus kekerasan yang dialami kaum jurnalist di tanah air mencapai 40 kasus.
Berbagai tindak kekerasan yang menimpa kalangan wartawan di tanah air, kata dia menunjukan maraknya aksi premanisme yang dilakukan oknum-oknum tertentu entah itu akibat dri pemberitaan maupun orang-orang suruhan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab atas kebebasan pers belakangan ini.
Selain mengharapkan pengungkapan kasus kekerasan yang menimpa wartawan FORSIP juga meminta kalangan ini agar dalam menjalankan tugasnya supaya dapat berhati-hati dan tidak hanya memikirkan berita-berita heboh namun juga harus mengedepankan keselamatan jiwa dalam bekerja.
Kecaman yang sama juga disampaikan Edwar Antoni koordinator Front Perlawanan Rakyat (FPR) Lubuklinggau dan Musi Rawas, kemudian Irhandi Kasmara dari Forum Komunikasi Anak Lembak (Fokus Malem), M Sabri dari Forum Wartawan Lubuklinggau dan Musi Rawas dan Jeki Andespa koordinator Front Anak Bangsa Menggugat (FRABAM) Sumsel. (polsaman)


0 komentar:
Post a Comment