Friday, July 9, 2010

Tolak Kenaikkan TDL Mahasiswa Buka Posko


politiksaman.com-Palembang (08/07), Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang dilakukan oleh pemerintahan pusat dianggap sejumlah kalangan sangat menyengsarakan rakyat. Hal ini dianggap sebagai pemicu kenaikkan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat kelas menenggah kebawah terutama rakyat yang berpenghasilan 20ribu perhari.

Dimana menurut mereka Indonesia dibawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya mampu memberikan penerangan berkisar 40% daerah yang menikmati listrik, sedangkan 60% mengalami problem mati-hidup alias pemadaman bergilir. Hal ini di sikapi secara tegas oleh Front Perlawanan Rakyat (FPR) Sumsel yang tergabung dari element; (PB.FRABAM, LMND). Bahkan mereka pembangunan POSKO untuk meminta pemerintah pusat membatalkan kenaikan tarif dasar listrik.

"Pemerintahan SBY yang baru-baru ini menaikan tarif dasar listrik, membuktikan secara nyata kepada rakyat, bahwa pemerintahanya tidak berpihak kepada rakyat. Kenaikan TDL bagi kami bukanlah soulusi bagi rakyat, masih ada jalan lain untuk menutupi biaya operasional dan kegagalan manajemen PLN pusat. Dan ini bago kami aneh, padahal negeri kita sangat banyak sumber energi terutama migas dan batu bara yang sejatinya adalah merupakan sumber energi nasional dan harus digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat khususnya pemenuhan listrik.” tegas Jeki Ketua PB Frabam Sumsel yang juga koordinato posko FPR ini.

Disamping itu, Humas Front Perlawanan Rakyat (FPR) Helki Lamusu Menambahkan, di sumsel sendiri tahun 2009 dari proses eksploitasi batu bara menghasilkan sekitar 1.977.869 ton akan tetapi semuanya tidak bisa dinikmati oleh rakyat. Hingga saat ini masih banyak di wilayah Sumsel yang belum mendapatkan akses listrik seperti puluhan desa di Mura, Sungai Balak Kab. OKU Timur, dan sebagainya.

Dalam mimbar bebas dan pembangunan posko tolak kenaikkan TDL ini dilakukan oleh kalangan aktivis mahasiswa ini, bertempat di Halte IAIN Raden Fatah Palembang yang dimulai pada tanggal 06 Juli 2010 lalu.

Dalam Statemennya aktivis mahasiswa dan beberapa orang kader Partai Rakyat Demokratik (PRD)Sumsel menuntut Rezim SBY-Boediono agar segera Membatalkan Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), Dan meminta kepada rakyat Indonesia untuk bersatu dalam menolak kenaikkan TDL ini.

" Jika memang perlu, saya mengajak rakyat untuk mengumpulkan koin bersama-sama seperti kasus Prita untuk biaya operasional PLN. Hal ini memberikan pukulan psikologis kepada pemerintahan yang lemah ini, " Ungkap Ismakun salah satu mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang. (Joni Guswara*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    15 years ago