
politiksaman.com-Musi Rawas (19/07), Kehadiran PT. Seleraya Merangin II di kabupaten Musi Rawas sebagai salah satu investor disektor pertambangan saat ini telah melakukan eksploitasi dan produksi. Meskipun telah berproduksi namun memberikan penambahan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang diterima Musi Rawas.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (PPKAD) H. Gotri Suyanto, M Soc mengatakan saat ini perusahaan pertambangan yang telah berproduksi ada empat perusaahan pertambangan diantanya Pertamina, Medco, Conoco Philips dan Seleraya Merangin II. Dari perusahaan tersebut hanya Pertamina, Medco dan Conoco Philips yang telah berkontibusi memberikan DBH bagi kabupaten Musi Rawas.
“Dari produksi Seleraya beluma ada kontribusi DBH, karena hingga saat ini beluam tahu berapa jumlah lifting dari produksi perusahaan tersebut,” katanya
Dia menambahkan meskipun telah berproduksi PT. Seleraya Merangin II dan sudah tercatat liftingnya tidk serta merta pemkab Musi Rawas dapat menerima DBH dari pembagian hasil produksinya. Sebab masiha akn dihitung biaya produksi yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan tersebut.
“Meskipun sudah produksi, dalam aturannya DBH bisa ditermia oleh daerah penghasil setelah ditutupi ongkos produksi (cost recovery) yang dikeluarkan perusahaan, dan ini penghitungnnya tergantung dengan jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan,” katanya
Sementara Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Musi Rawas H. Zainal Arifin mengatakan bahwa PT. Seleraya Merangin II saat ini memang sudah berproduksi dan sudah mulai mencatat lifting yang dihasilakan. Untuk penerimaan DBH tergantung dengan hasil produksi dikurangi dengan cost recovery perusahaan.
“Kita belum ada hitung – hitungan, sebab belum tahu liftingnya dan berapa biaya produksi perusahaan, sebab untuk DBH apabila perusahaan sudah bisa menutupi cost recoveri mereka, kita belum tahu berapa lihftingnya dan berapa biaya produksi mereka,” jelasnya
Zainal menambahkan pihak PT. Seleraya Merangin II dalam mengumpulkan hasil produksinya masih menggunakan pasiltas penampungan PT. Medco karena saat Seleraya belum membangun infrastruktur pengumpul hasil produksi sendiri. (TG)


0 komentar:
Post a Comment