
politiksaman.com-Musi Rawas (17/07), Eksitensi serta Peran dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia di daerah saat ini dinilai masih minim, petani lebih banyak bergantung kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
"Selama ini di Kabupaten Musi Rawas, peran HKTI terhadap usaha pertanian dan kesejahteraan petani masih minim dan kesannya hanya ada papan nama saja, kita berharap kedepan peran HKTI lebih baik" kata ketua Perhimpunan Petani Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau, Sopyan Ali Handoko, Sabtu.
Masyarakat petani di daerah itu lebih banyak bergantung kepada Koptan dan Gapoktan serta Pemkab Musi Rawas, khususnya dalam menghadapi berbagai permasalahan maupun penyuluhan-penyuluhan bidang pertanian, sehingga HKTI kalah populer dengan organisasi petani lokal.
Sementara itu masalah dualisme kepengurusan HKTI pusat kata dia, saat ini tidak akan berpengaruh kepada produktifitas dunia pertanian di Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau, karena tidak ada gerakan yang dilakukan lembaga tersebut.
Sedangkan ketua Komisi II DPRD Musi Rawas, Thoyeb Rakembang menambahkan, petani di daerah itu lebih banyak bergantung kepada kelompok tani lokal dan bantuan pemkab setempat.
Permasalahan yang dihadapi masyarakat petani di daerah ini dalam setiap tahunnya ialah masalah kekurangan air, kendati sudah ada irigasi pendukung akan tidak ada langkah-langkah yang dilakukan HKTI begitu juga dengan banyaknya serangan hama seperti tikus, wereng dan penyakit tungro.
"Saya rasa permasalahan dualisme pengurus HKTI belakangan ini tidak akan berpengaruh terhadap dunia pertanian di Musi Rawas, kalau pun terajdi perubahan pengurus semoga saja ini dapat berdampak bagi kesejahteraan kaum petani," katanya. (polsaman1)


0 komentar:
Post a Comment