Tuesday, July 27, 2010

Kualitas Minyak Tanah Non Subsidi Dikeluhkan Warga


politiksaman.com-Lubuklinggau (27/07), Masyarakat Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mengeluh kualitas minyak tanah (Mitan) non subsidi yang beredar di kota Lubuklinggau. Hal ini diutarakan warga kelurahan Niken Jaya kecamatan Lubuklinggau Timur I.

Menurut warga, warna mitan non subdisi berwarna kemerahan dan membuat perapian atau pai yang dihasilkan oleh kompor yang mereka gunakan brewarna merah, sert pembakarannya tidak sebaik mitan selama ini yang mereka dapat melalui mitan yang bersubsidi.

" Minyak tanah yang kami beli untuk kebutuhan sehari-hari di kelurahan kami berwarna kemerah-merahan, tidak seperti dulu." ujar Aan (43) (bukan nama sebenarnya-red).

masih menurutnya, minyak ini sulit untuk digunakan sebagai minyak untuk kompor bersumbu, selain barang yang dimasak susah matang, juga membuat peralatan masak hitam penuh dengan kotoran hasil pembakaran.

" saya sudah mengadukan hal ini kepihakm kelurahan secara lisan, namun sepertinya tidak ditanggapi, " keluh Aan.

Sedangkan pihak Depot Pertamina Lubuklinggau, saat akan dikonfirmasi tak bisa ditemui, hanya satpam pejaga mengatakan bahwa manajer yang baru, Wahid Maulana sedang melakukan rapat. Dan baru bisa ditemui lusa (28/07) besok.

ditempat terpisah lembaga swadaya masyarakat (LSM) Komunitas Masyarakat Marjinal, Nur Muhamad mengatakan bahwa hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak pemerintahan kota Lubuklinggau dan Depot Pertamina.

" Kita banyak menemukan hal ini, kita khawatir hal ini akan berdampak kurang baik bagi masyarakat, " Katanya.

Masih menurutnya, dibeberapa tempat yang ia temukan memiliki masalah yang sama. Dan beberapa sumber mengatakan ini merupakan minyak olahanh dari sumur-sumur minyak ilegal atau yang dikelola secara pribadi.

" Bisa jadi minyak ini dari sumur-sumur milik masyarakat yang dikelola sendiri, seperti kejadian beberapa waktu lalu ditemukan minyak hasil olahan masyarakat di kecamatan Rawas Ilir dan lakitan Kabupaten Musi Rawas," tambahnya. (edo*)

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Pengunjung

ARSIP

PROFILE TOKOH

PUISI & SASTRA

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 years ago